Mahasiswa Kedokteran Hewan Unhas Tewas di Kolam Ikan, Polisi Nilai Tak Wajar! Karena Ditemukan Ini?
Ada yang tidak wajar dalam kematian Ahmad Taqwa, karena dari dua bercak darah.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penyidik Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar menilai, kematian mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Hasanuddin (Unhas), Ahmad Taqwa (21) alias Wawan tidak wajar.
Pasalnya, saat Ahmad ditemukan di rumahnya di Jl Kerabat 1, Tamalanrea, Kamis (23/8) malam itu, ada dua bercak darah di luar kolam ikan.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Irwan Anwar mengungkapkan ada yang tidak wajar dalam kematian Ahmad, karena dari dua bercak darah.
Baca: Persiapan Pekan ke-21 Liga 1, Robert Desak Penyerang Sandro Adaptasi Secepatnya, Ini Alasannya!
Baca: Preview Persela Vs PSM, Saatnya Sandro Unjuk Ketajaman, Robert Janjikan Strategi Baru, Apakah Itu?
Baca: Jadi Pembawa Baki Tim Paskibra 2018 Sulsel, Anak Berusia 16 Tahun Ini Justru Sedih Teringat Ayahnya
"Ada kejanggalan, dua titik bercak darah diatas kolam dan pinggiran kolam yang merupakan petunjuk, kita baru menduga-duga," katanya di lokasi, Jumat (24/8).
Kata Irwan, penyidik Polrestabes akan terus mengupayakan penyelidikan untuk mengetahui apakah korban meninggal karena unsur tindak pidana atau lainnya.
Sebelumnya, penyidik telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) saat korban ditemukan pukul 23.00 Wita. Tapi untuk mengetahui jelas, nanti akan dilakukan lagi.

"Kita kembali ke TKP untuk melakukan pendalaman olah TKP lagi. Karena ini kejadiannya malam hari dan memberi gambaran pasti penyidik," ujar Irwan.
Luka Belakang Kepala
Kematian tidak wajar Ahmad ini diduga karena ditemukan tanda-tanda adanya luka sobek pada bagian belakang kepalanya. Hal itu tidak seperti biasa atau kebanyakan.
Olah TKP dilakukan penyidik Satreskrim Polrestabes hingga pukul 16.00 Wita dan berhasil mengumpulkan beberapa bukti yang mengarah pada kematian Ahmad.
Menurut Kasatreskrim Polrestabes Kompol Diari Astetika mengatakan, beberapa hasil olah TKP seperti tempat benturan, sampai pada pengurasan kolam ikan.
Baca: Berkah HUT Kemerdekaan Ke-73 RI, Kakek 88 Tahun Ini Divonis Bebas, Ternyata Pejuang Gerilya!
Baca: Penyerang Anyar PSM Ini Masih Mandul, Eh Striker Borneo FC Matias Conti Sudah Cetak Gol dan Assist!
Baca: Pembakaran Rumah Tewaskan 6 Orang di Jl Tinumbu, Dikontrol dari Lapas Makassar, Begini Ceritanya
“Faktanya memang licin, licin banget. Dan ada kita ambil foto titik dimana ada dugaan benturan pada kepala korban itu dalam kolam ikan itu," ungkap Diari.
Sepupu korban, Muhammad Sadiq (25), mengatakan, pertama kali dia temukan korban di dalam kolam ikan dan dalam keadaan tidak bernyawa.
"Dia katanya sempat dihubungi sama temannya, sore tapi tidak angkat, sekitar pukul 11 malam saya masuk ke rumah dan melihat dia di kolam," ujarnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum bisa memastikan kematian mahasiswa Kedokteran Hewan Unhas, angkatan 2015 tersebut.
Alergi Makanan-Minuman
Selain itu, Penyidik Reskrim Polrestabes Makassar mendapati mahasiswa Unhas yang tewas di kolam ikan punya alergi terhadap jenis makanan dan minuman tertentu.
Kasatreskrim Polrestabes Kompol Diari Astetika mengatakan, tim penyidik telah mengumpulkan profil korban soal alergi makanan, seperti daging, susu, seafood atau makanan laut dan protein.
Baca: Terkait Aksi Pelemparan Botol Saat PSM Vs Perseru, Panpel Kena Sanksi Komdis, Dendanya Tak Sedikit
Baca: Begini Taktik Jahat nan Licik Camilla Singkirkan Kate Middleton, Dimulai dari Foto-foto Topless
Baca: Pembakaran Rumah Tewaskan 6 Orang di Jl Tinumbu, Dikontrol dari Lapas Makassar, Begini Ceritanya
"Karena yang bersangkutan mempunyai alergi makanan tersebut, jadi korban ini merupakan vegetarian. Kami juga sudah menguras isi kolamnya," jelas Diari.
Diari pun mengungkapkan, saat korban ditemukan memang mulutnya ada keluar busa dan luka pada kepala pada bagian belakang, luka itupun tidak wajar.
"Soal penganiayaan masih kemungkinan. Cuman pihak keluarganya tolak untuk dilakukan autopsi. Yang jelas korban ini anaknya ini vegetarian," ungkap Diari.
Keterangan penyidik, sebelum korban ditemukan tewas pada pukul 23.00 Wita malam. Siang sekitar pukul 13.00 Wita, korban sempat mengikuti kuliah.
Namun, pada pukul 16.00 Wita, korban sempat dihubungi rekannya untuk mendaftar mata kuliah anatomi, korban tidak lagi menjawab atau mengangkat telponnya.
Kapolres Panjat Pagar
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Irwan Anwar tampak memanjat pagar saat tiba di rumah mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Unhas Ahmad Takwa yang ditemukan tewas di kolam rumahnya, Jumat (24/8/2018).
Baca: Simak Catatan PSM di Pekan 20 Liga 1, Posisi Klasemen Anjlok hingga Striker Tak Kunjung Cetak Gol
Baca: Simak 8 Daerah Usul Jumlah Formasi CPNS 2018, Minat di Provinsi Ini? Berikut Kuota Usulannya
Baca: Begini Gaya Hidup Otak Pembakar 5 Rumah di Jl Tinumbu di Lapas! Ancam Petugas hingga Ada Cewek?
Perwira polisi tiga bunga tersebut nekat memanjat pagar depan rumah tersebut, karena menunggu cukup lama tim Polsek Tamalanrea yang pegang kunci pagar.
Irwan Anwar terlihat menunggu dari sejak pukul 10.30 hingga 11.00 Wita. Awalnya dia mengecek lokasi di belakang rumah pakai tangga bambu.

Namun pada pukul 11.30 Wita, Irwan ke depan rumah dan memajukan mobil dinasnya untuk dipakai memanjat pagar tersebut.
"Kasih maju dulu mobil ke depan pagar. Saya mau panjat pagar. Sudah hampir sejam belum ada ini kuncinya," kata Irwan sambil panjat pagar rumah korban. (*)