Penghasilan Rp 20 Ribu Per Hari Tapi Bisa Naik Haji, Ini 4 Kisah Inspiratif Tukang Becak Naik Haji
"Mustahil", begitu yang dipikirkan Maksum saat terlintas keinginannya menunaikan ibadah haji.
Santuso (55 tahun), warga Gili Ketapang, Probolinggo ini tak pernah menyangka dia akan bisa melaksanakan ibadah haji tahun 2018 ini.
Sehari-hari, kerjanya hanya sebagai tukang becak yang mengangkut ikan dari dermaga ke rumah nelayan di Gili Ketapang.
Pendapatan hariannya berkisar Rp100 - 150 ribu saja, itu juga harus dikurangi lagi untuk biaya makan dan kebutuhan keluarga sehari-hari.
Sisanya tak banyak, paling Santuso hanya bisa menyisihkan Rp500 -1.000 saja untuk tabungan hajinya.
Selama 10 tahun Santuso menabung sedikit demi sedikit dan disertai pula dengan doa yang tak henti.
"Selain bekerja keras, saya juga selalu sholat. Sholat tahajud juga tidak pernah ketinggalan," kata Santuso.
Doanya kini terkabul, tahun 2018 ini Santuso akan berangkat haji meski tak ditemani sang istri.
"Sebenarnya saya juga ingin pergi bersama istri. Tapi uangnya tidak cukup. Disyukuri saja, istri saya juga ikhlas," lanjutnya.
Belajar dari kisah 3 tukang becak yang berhasil mewujudkan mimpinya pergi ke Tanah Suci, kita akan sadar bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha.(intisari-online/Aulia Dian Permata)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Berpenghasilan 20 Ribu/Hari Tapi Bisa Naik Haji, Inilah Kisah 'Ajaib' 3 Tukang Becak Naik Haji
Editor: Iwan Satriawan