Penghasilan Rp 20 Ribu Per Hari Tapi Bisa Naik Haji, Ini 4 Kisah Inspiratif Tukang Becak Naik Haji
"Mustahil", begitu yang dipikirkan Maksum saat terlintas keinginannya menunaikan ibadah haji.
Maksum tak henti-hentinya bersyukur karena di usianya yang kala itu 79 tahun, dia berhasil mewujudkan mimpinya.
2. Raswan, Tukang Becak Asal Cilacap Naik Haji
Raswan warga RT 01 RW 10 Desa Karangjati Kecamatan Sampang mendapat kesempatan naik haji
Raspan sehari-harinya jadi pengayuh becak.
Ia tergabung dalam Kloter 45 melalui Embarkasi Solo pada 9 Agustus 2017.
Lantas bagaimana kisahnya menabung hingga bisa naik haji?
Seperti dikutip di SeruyaNews.com, Raswan menuturkan, sebelum menjadi penarik becak, Raswan bekerja menjadi kuli bangunan.
Sejak awal bekerja dan berumah tangga, Ia sudah berniat melaksanakan ibadah haji Rawan hanya bertahan lima tahun menjadi kuli bangunan.
Ia mengaku, tenaganya tidak kuat lagi menjadi kuli aduk sehingga memutuskan berganti profesi.
“Dulu saya dibayar 20 ribu waktu jadi kuli aduk. Akhirnya berhenti lima tahun kemudian karena tenaga sudah tidak kuat,” ungkapnya.
Penghasilan selama menajadi kuli aduk, saat itu hanya mampu mencukupi kebutuhan sehari hari.
Meski demikan, Raswan bisa menyisihkan setengah dari upah harian yang didapatkannya.
Setengahnya lagi, dia serahkan ke istri untuk keperluan makan.
Kebiasaan tersebut, berlanjut hingga dia bekerja sebagai pengayuh becak.
Dalam sehari, Raswan rata rata bisa mendapatkan uang sedikitnya Rp 50.000.