Rebutan Nomor Urut Caleg, Kader Partai Kebangkitan Bangsa Dikabarkan Dikeroyok Oknum Preman
Tanpa banyak bicara, HS dan sejumlah preman memukuli Dodi, dan memaksanya masuk ke mobil.
Sementara itu, kepada wartawan, Dodi mengaku nyaris pingsan dipukul dan dikeroyok 7 oknum preman sewaan bakal calon legislator DPRD Medan berinisial HS, Rabu (18/7/2018) sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurut informasi, penganiayaan ini diduga terjadi karena selisih paham antara korban dan pelaku.
"Selama ini keduanya baik-baik saja. Mungkin penganiayaan ini terjadi karena masalah nomor pencalonan sebagai Caleg di DPRD Medan saja," kata rekan korban saat membuat laporan di Polsek Patumbak, Rabu sore.
Dari keterangan rekan korban, penganiayaan berawal saat Dodi berkunjung ke kantor DPW PKB Sumut di Jalan Menteng Raya, Medan, Sumatera Utara.
Sesampainya di lokasi, Dodi kemudian memarkirkan kendaraan di seberang jalan dan melangkah ke kantor DPW PKB.
Belum lagi masuk ke kantor, tiba-tiba HS dan kawan-kawanya langsung menghampiri Dodi.
Tanpa banyak bicara, HS dan sejumlah preman memukuli Dodi, dan memaksanya masuk ke mobil.
Beruntung, aksi tersebut diketahui oleh rekan-rekan korban.
Dodi kemudian dibawa ke Sekretariat DPW PKB Sumut dalam keadaan babak belur.
"Saya menduga kejadian ini ada hubungannya dengan nomor urut bacaleg. Informasinya, dia kan dapat nomor, 2 Dapil IV. Tapi itu kan harus melalui rapat pleno. Dan tidak dipungkiri bahwa no urut satu biasanya dimiliki oleh jabatan strategis organisasi," kata Dodi.
"Ada delapan orang yang menganiaya saya. Satu di antaranya HS. Tujuh orang lagi saya enggak kenal," kata Dodi menunjukkan surat bukti lapor Nomor /408/VII/2018/SU/Polrestabes Medan/Sek Patumbak.
Terpisah, Kanit Reskrim Patumbak Iptu M Ainul Yaqin membenarkan laporan tersebut.
"Ya benar ada laporan masuk atas nama yang bersangkutan (Dodi Krisna Adi Jaya Siregar). Terjadi pengeroyokan terhadap beliau di depan Kantor DPW PKB Sumut," ucap Iptu M Ainul Yaqin kepada Tribun-Medan.com, Kamis (19/7/2018) petang.
Namun menurutnya, saat korban melapor tidak ada saksi yang melihat kejadian tersebut.
M Ainul mengatakan masih terus akan melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
"Ya kami masih ada melakukan proses penyelidikan terhadap korban," ucapnya sembari menyebut menunggu kehadiran para saksi yang diyakini bisa menguatkan laporan untuk ditindaklanjuti.(*)