Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Semoga Berkah, Jangan Lupa Baca Doa Ini Saat Mudik Ke Kampung

Tradisi mudik tiap tahun, dari tempat mencari nafkah kembali ke kampung halaman, salah satu ciri khas di Indonesia.

Editor: Mansur AM
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD FADLY ALI
Ilustrasi Mudik bareng 

Allâhumma innî as’aluka min khairi hâdzihî wa khairi mâ jama‘ta fîhâ. Wa a‘ûdzu bika min syarrihâ wa syarri mâ jama‘ta fîhâ. Allâhummarzuqnâ hayâhâ, wa a‘idznâ min wabâhâ, wa habbibnâ ilâ ahlihâ, wa habbib shâlihî ahlihâ ilainâ.

Artinya, “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kenaikan daerah ini dan kebaikan yang Kaukumpulkan di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan daerah ini dan keburukan yang Kaukumpulkan di dalamnya. Ya Allah, anugerahkanlah kami kesuburannya, lindungilah kami dari penyakitnya, buatlah kami disukai oleh penduduknya, dan turunkanlah cinta di hati penduduknya yang saleh kepada kami.”

وروينا في كتاب ابن السني عن عائشة رضي الله عنها قالت: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أشرف على أرض يريد دخولها قال: "اللهم إني أسألك من خير هذه وخير ما جمعت فيها وأعوذ بك من شرها وشر ما جمعت فيها، اللهم ارزقنا حياها، وأعذنا من وباها ، وحببنا إلى أهلها ، وحبب صالحي أهلها إلينا"

Artinya, “Diriwayatkan kepada kami di Kitab Ibnu Sinni dari A’isyah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW ketika mendekat pada sebuah daerah yang akan dilaluinya membaca doa, ‘Allâhumma innî as’aluka min khairi hâdzihî wa khairi mâ jama‘ta fîhâ. Wa a‘ûdzu bika min syarrihâ wa syarri mâ jama‘ta fîhâ. Allâhummarzuqnâ hayâhâ, wa a‘idznâ min wabâhâ, wa habbibnâ ilâ ahlihâ, wa habbib shâlihî ahlihâ ilainâ,’” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 195).

Dua doa ini menjadi alternatif bacaan bagi para pemudik yang melintasi sebuah kabupaten atau suatu daerah sebelum sampai di kabupaten atau daerah kampung halamannya. Wallahu a‘lam.

Bolehkan Tidak Puasa Saat Mudik?

Lebaran Idulfitri 1439 Hijriah tak sampai sepekan lagi.

Saat ini, warga yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman sedang melakukan mudik, dimana puncaknya adalah pada pekan ini.

Ada yang mudik menggunakan jalur udara, ada jalur darat, ada pula jalur laut, atau menggabungkan kedua dan ketiganya.

Perjalanan mudik kadang terasa berat.

Selain ada yang menempuh jarak ratusan hingga ribuan kilometer, kendala yang dihadapi adalah kemacetan.

Selain itu, bagi yang menggunakan jalur udara, kendala yang kerap dihadapi adalah delay penerbangan.

Perjalanan pun menjadi lebih lama hingga ibadah puasa terganggu.

Baca: Harta Tak Dibawa saat Mati, Miliuner Ali Banat Sumbangkan Seluruh Kekayaannya untuk Orang Miskin

Baca: Austria Akan Tutup 7 Masjid dan Usir Beberapa Imam

Baca: Pendaftaran CPNS 2018 Segera Dibuka, Berikut Daftar Berkas Harus Disiapkan Sekarang

Baca: Dulu Berlawanan Jokowi, Ali Mohctar Ngabalin Akhirnya Ungkap Kepentingannya Masuk Istana

Karena perjalanan lebih lama, belum lagi kadang ada yang mabuk perjalanan, sehingga itu kerap dijadikan alasan untuk tidak berpuasa.

Lalu, bolehkan tidak puasa saat melakukan perjalanan mudik atau musafir?

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved