Gelar Safari Ramadan, Pemkab Bulukumba Sebar 40 Mubalig

Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, kembali menggelar Safari Ramadan.

Untuk Ramadan 1439 Hijriyah ini, Pemkab Bulukumba bakal menyebar 40 mubalig ke masjid-masjid desa untuk memberikan ceramah tarawih.

Kasubag Bagian Pemberitaan dan Kerjasama Pers Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad menyebutkan, bahwa nantinya kelompok mubalig bakal dibagi menjadi dua.

"Nantinya, 20 mubalig akan dipimpin oleh bupati, dan 20 lainnya ikut dengan rombongan wakil bupati," ujar Andi Ayatullah, Jumat (18/5/2018).

Andi Ayatullah menambahkan, bupati dan wakil bupati beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah akan salat Isya dan Tarawih berjamaah di masjid salah satu desa/kelurahan yang ditunjuk.

"Selain itu pimpinan instansi vertikal lainnya, BUMN, perbankan, Ormas dan OKP juga diundang ikut serta dalam Safari Ramadan tersebut," jelas Andi Ayatullah.

Kepala Bagian Kesra Hj Darmawati menambahkan, Safari Ramadan dilaksanakan selama lima hari, dan rencananya bakal dimulai pada hari Senin 21 Mei di Kecamatan Kindang dan Herlang.

Lalu Rabu 23 Mei bakal berlanjut di Kecamatan Kajang dan Rilau Ale, Kamis 24 Mei di Kecamatan Gantarang dan Bulukumpa, Senin 28 Mei di Kecamatan Bontobahari dan Bonto Tiro, dan berakhir pada Rabu 30 Mei di Kecamatan Ujung Bulu dan Ujungloe.

Darmawati mengharapkan setiap OPD atau unit kerja untuk bertanggungjawab mengurus satu mubalig, dalam hal ini menjemput dan mengantar muballig tersebut ke lokasi masjid tempat mereka berceramah.

“Diharapkan para kepala OPD mendampingi bupati atau wakil bupati sesuai dengan SK yang telah dibuat, dan menugaskan pejabat eselon III nya untuk mengurus mubalignya," kata Darmawati.

Rombongan tim Safari Ramadan akan berangkat sore hari menuju lokasi di kecamatan.

Titik kumpul tim satu yakni di rumah jabatan bupati, dan tim dua di rumah jabatan wakil bupati.

Sesampainya di lokasi yang telah ditetapkan, rombongan akan buka puasa bersama dan salat magrib.

Usai salat magrib, para mubalig kemudian menyebar ke pelosok desa di kecamatan tersebut. (*)