Pedagang Protes Pembongkaran Lapak di Pasar Sentral Maros
Menurutntya, berdasarkan surat edaran dari Kopumdag Maros, eks pasar sentral tersebut tidak akan dibongkar
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Seorang pedagang eks pasar Sentral Maros, Muh Fadli protes dengan pembongkaran kios yang dilakukan secara paksa oleh Satpol PP. Meski begitu, pedagang tidak bisa melawan, Kamis (3/5/2018).
Menurutntya, berdasarkan surat edaran dari Kopumdag Maros, eks pasar sentral tersebut tidak akan dibongkar. Dua pasar di Maros kota, yakni sentral dan Tramo akan tetap difungsikan.
"Jelas kami protes. Ada Perbub yang menyatakan tidak ada pembongkaran dan pasar difungsikan dua-duanya. Tapi faktanya, ada Satpol PP yang datang. Kami hanya bisa pasrah," kata Fadli.
Kios tersebut dibongkar, padahal masih ada pedagang yang berjualan. Pedagang tersebut baru memindahkan barangnya, setelah mendapat informasi, bahwa Satpol PP menuju ke pasar untuk membongkar.
Sejumlah pedagang yang telah dibongkar kiosnya di sentral, belum mendapat tempat di Tramo. Pedagang tersebut terpaksa akan berhenti berjualan untuk sementara, sembari mencari tempat lain.
"Masih banyak tidak mendapat tempat di Tramo. Tapi pemerintah sudah melakukan pembongkaran. Sementara banyak pedagang yang bergantung hidup di sini," ujarnya.
Menurut Fadli, sejumlah pedagang yang telah pindah ke Tramo ternyata mengeluh. Pasalnya, jumlah pembeli di Tramo turun drastis dibanding di Sentral Maros.
"Tidak dapat pembeli di sana (tramo). Pedagang maunya di sini. Kita berjualan supaya barang laku. Tapi faktanya, hampir setiap hari, tidak ada barang laku," ujarnya.(*)