Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Menyejukkan Hati, Ini Ceramah TGB Saat Tabligh Akbar di Masjid Raya Makassar

Selain itu, dia juga meminta kepada umat untuk meningkatkan keberanian dan tidak larut dengan sifat pengecut.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
Menyejukkan Hati, Ini Ceramah TGB Saat Tabligh Akbar di Masjid Raya Makassar - tgb_20180324_233653.jpg
sanovra/tribuntimur.com
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi membawakan Tabligh Akbar Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Raya, Jl Bandang, Makassar, Sulsel, Sabtu (24/3/2014). Tak ada riuh dalam ceramah gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini. Jamaah juga tak pernah terlihat riuh ataupun berteriak.
Menyejukkan Hati, Ini Ceramah TGB Saat Tabligh Akbar di Masjid Raya Makassar - tgb_20180324_233703.jpg
sanovra/tribuntimur.com
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi membawakan Tabligh Akbar Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Raya, Jl Bandang, Makassar, Sulsel, Sabtu (24/3/2014). Tak ada riuh dalam ceramah gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini. Jamaah juga tak pernah terlihat riuh ataupun berteriak.
Menyejukkan Hati, Ini Ceramah TGB Saat Tabligh Akbar di Masjid Raya Makassar - tgb_20180324_233802.jpg
sanovra/tribuntimur.com
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi membawakan Tabligh Akbar Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Raya, Jl Bandang, Makassar, Sulsel, Sabtu (24/3/2014). Tak ada riuh dalam ceramah gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini. Jamaah juga tak pernah terlihat riuh ataupun berteriak.

"Orang Madinah yang menanam dan orang Makkah yang menjual, maka ini adalah rantai ekonomi yang kuat. Maka, tak ada itu kita dengar kolaps ekonominya orang Makkah dan Madinah," katanya.

Ia mengungkapkan jaringan distribusi Madinah itu tak hanya di jazirah Arab tapi sampai keluar.

"Karena Rasul buat fondasi ekonomi yang sehat. Kalau ada pedagang kuat di Makassar, maka itu mungkin mencontoh cara dagang Rasulullah," katanya.

Ia menjelaskan ada 9 dari 10 pintu Reski dari 9 itu adalah perdagangan.

"Mungkin saja satu pintu itu adalah pintu politik," katanya.

Terakhir, TGB mengungkapkan dominasi dari bangsa lain menjadi ancaman.

"1945 kita merdeka, penjajahan zaman sekarang bukan cuman fisik, ada juga dominasi budaya, ekonomi dan supremasi politik. Perlu kita waspada, tidak perlu kita sebarkan hoax bahwa negara kita dikuasai oleh negara lain. Tapi tugas kita kalau melihat kebatilan, harus melawan dengan benar," katanya.

Bagaimana cara melawan dengan benar?

"Jangan melawan potensi kebathilan dengan cara bathil. Mari melawan dengan cara yang benar! Apa cara yang benar, mari kita bangun kekuatan diri kita, mari kita mulai dengan menghargai diri kita sendiri," katanya.

"Bagaimana cara kita dihargai jika kita tak mampu menghargai bangsa lain. Jangan menjatuhkan orang lain, jangan kira mereka jatuh maka kita akan mulia. Tidak!" Katanya.

"Seburuk-buruk orang, yakni orang yang mengumpat orang lain. Ketika dulu ada sahabat terjebak lalu menjelekkan Tuhan agama lain, akhirnya orang Quraisy menghina Allah. Maka, Allah memerintahkan jangan kalian menghina orang lain. Dakwah itu mengajak kebaikan," katanya.

Sehingga, dia pun meminta masyarakat menjaga tanah Sulawesi Selatan dengan cara membangun peradaban kesyukuran.

Tanah Petarung
Dalam akhir dakwahnya, Tuan Guru Bajang mengungkapkan SMS dari Ustad Das'ad Latief.

"Tuan Guru Bajang selamat datang di tanah para petarung! Masya Allah, ketika mau datang terpaksa wirid-wirid," katanya.

Tapi, TGB menganggap tanah Sulsel adalah tanah para pejuang.

"Tanah ini tak mengenal kata kepengecutan, tak ada kata ketakutan, tak ada basa basi, tanah para petarung dan tetaplah dalam sifat itu. Insya Allah tanah Sulsel diberkahi Allah SWT!" Katanya menutup ceramah.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved