opini
Opini Kepala SMPN 1 Sengkang: Pendidikan Tanpa Roh
Mahatma Gandhi menyebutnya sebagai education without character (pendidikan tanpa karakter), satu dari tujuh dosa sosial.
Pendampingan ini sangat penting untuk menghindari terjadinya kontradiksi antara nilai-nilai yang harus dipegang teguh oleh anak-anak di sekolah dan apa yang harus mereka ikuti di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Selain itu, pendampinganini juga akan mendorong percepatan bangkitnya kembali muruah pendidikan. Yakni pendidikan yang mampu menjadi fundamental pembangunan bangsa.
Keluarga, sekolah, dan masyarakat yang dikenal dengan nama tripusat pendidikan harus mampu melakukan pembaruan-pembaruan dalam proses transformasi budaya, pun melakukan revitalisasi tanpa menunggu negara ini hancur terlebih dahulu.
Sudah saatnya kita memotong mata rantai pembodohan, yaitu mendidik tanpa roh.
Pendidikan tanpa roh menghasilkan bangsa tanpa roh pula dalam pembangunan dan tumbuh-kembang peradabannya.
Sedangkan pendidikan berkarakter menghasilkan bangsa yang berkarakter pula. (*)