opini
Opini Prof Mardan: Transformasi Universitas Islam
Universitas idealnya mewujud sebagai lembaga yang memberikan pengaruh akan perlawanan terhadap ketidakadilan, ketimpangan dan eksploitasi
Oleh: Prof Mardan
Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Pengelolaan universitas tidak hanya perlu dilihat sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat penelitian, dan pusat pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga suatu entitas korporat atau penghasil ilmu pengetahuan yang perlu bersaing untuk menjamin kelangsungan hidup.
Persaingan, sebagaimana dialami oleh perusahaan profit, meliputi persaingan di bidang mutu, harga, dan layanan.
UIN Alauddin Makassar sebagai perguruan tinggi negeri sebagai suatu entitas non profit, menghadapi hal yang sama pula.
Pengelolaan semuanya memerlukan pengetahuan dan ketrampilan dalam melahirkan perguruan tinggi yang cukup disegani diwilayah nusantara.
UIN Alauddin Makassar merupakan salah satu penyelenggara pendidikan Islam dengan beberapa tujuan.
Pertama, menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
Kedua, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
BACA JUGA: OPINI: Dicari Kandidat Kepala Daerah yang Pro Bantuan Hukum
BACA JUGA: OPINI MOCH HASYMI IBRAHIM: Walikota Kita
UIN Alauddin Makassar sebagai pendidikan tinggi terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesional sehingga dapat unggul pada bidang research dan kemitraan dengan ciri integrasi Islam, sains dan teknologi, akhlak mulia, dan kearifan lokal.
Pendidikan akademik merupakan pendidikan yang diarahkan, terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan. Sedangkan pendidikan profesional merupakan pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu.
UIN Alauddin Makassar sebagai perguruan tinggi yang senantiasa konsen untuk menghasilkan manusia terdidik yang unggul dengan ciri integrasi Islam, sains dan teknologi, akhlak mulia, dan kearifan lokal.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat.
Perguruan tinggi harus mempersiapkan berbagai aspek dalam mengatur kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
UIN Alauddin Makassar merupakan salah satu universitas negeri yang konsen terhadap pengembangan sumber daya manusia yang berbasis keagamaan dan kemasyarakatan.
Dalam menyelenggarakan pendidikan Islam harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat, kreatif, inovatif, experimentative, menumbuhkan dan mengembang-kan bakat, minat, dan kemampuan peserta didik.
Esensi
Pendidikan UIN Alauddin Makassar mengisyaratkan bahwa pendidikan harus berfungsi dan relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan individu, keluarga, sosial, maupun kebutuhan berbagai sektor dan sub-sub sektornya baik lokal, nasional maupun internasional.
Terkait dengan tuntutan globalisasi, program studi pendidikan harus menyiapkan sumberdaya manusia Indonesia yang mampu bersaing secara internasional.
Hubungan antara universitas dengan masyarakat paling tidak dapat dilihat dalam empat elemen. Pertama, universitas sebagai patnert masyarakat dalam melakukan fungsi pendidikan.
Kedua, universitas juga merupakan lembaga yang memberikan pencerahan baru kepada masyarakat akan pengetahuan masa lalu dan masa datang serta membangun paradigma
integrasi keilmuan. Ketiga, universitas adalah lembaga yang independen dan bersih dari pengaruh besar apa pun yang membahayakan.
Keempat universitas sebagai lembaga yang memberikan pengaruh akan perlawanan terhadap ketidakadilan, ketimpangan, serta eksploitasi.
Pengembangan perguruan tinggi Islam pada mulanya didorong oleh beberapa tujuan.
Pertama, untuk melaksanakan kajian dan pengembangan ilmu-ilmu agama Islam pada tingkat yang lebih tinggi secara lebih sistematis dan terarah.
Kedua, untuk melaksanakan pengembangan dan peningkatan dakwah Islam.
Ketiga, untuk melakukan reproduksi dan kaderisasi ulama dan fungsionaris keagamaan baik di kalangan birokrasi negara maupun sektor swasta, serta lembaga-lembaga sosial, dakwah, pendidikan, pada seluruh elemen bangsa.
Ini mendorong perguruan tinggi selalu melakukan upaya perluasan jaringan jaringan, baik di tingkat lokal, nasional, dan intenasional untuk memaksimalkan kontribusi akademik dosen dan serapan tenaga kerja.
Penjaminan kegiatan pembelajaran yang berbasis integrasi keilmuan untuk menciptakan alumni yang memiliki wawasan komprehensif, peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan semangat aplikasi model baru serta peningkatan sumber daya manusia dengan berbagai kegiatan inovatif tanpa mengabaikan nilai-nilai akhlak dan kearifan lokal.(*)
Catatan: Tulisan ini telah terbit di halaman 18 koran Tribun Timur edisi Rabu, 14 Maret 2018