Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Anak Tukang Batu jadi Polisi Membekas di Hati Kepala SPN Batua

Kisah sedih Bripda Asrul (20) yang baru-baru ini lulus dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua, mengharukan banyak orang.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Anita Kusuma Wardana
DARUL AMRI
Kepala (KA) SPN Batua, Komisaris Besar (Kombes) Fajaruddin. 

"Ini anakku sabar, karena sekolah polisi ini dia yang biayai dirinya sendiri. Saya ini hanya tukang pecah batu, ada uang tabungannya dia pakai," kata Syamsuar.

Asrul butuh tiga tahun untuk mendapatkan pangkat bripda. “Sejak SMA cita-citanya jadi polisi ji.”

Asrul memang ikut tes masuk SPN Batua di 2016, tak lulus. Tahun yang sama dia ikut tes Akmil dan Bintara TNI juga tak lulus. Juni 2017 dia daftar lagi, dan alhamdulillah lulus Maret, dan segera akan ditugaskan akhir Maret ini.

"Alhamdulillah, saya selalu berdoa agar tidak putus asa. Tahun ini saya diterima dan lulus di SPN, saya merasa sudah angkat derajat orang tua," ujar Asrul terus menyeka air mata.

 Asrul sadar, orangtuanya tidak mampu untuk membayar untuk masuk SPN. Tapi karena ada tabungannya, dia mampu untuk daftar pakai uang tabungan jadi kuli bangunan sejak SMP.

Syamsuar tidak menyangka, anaknya bisa lulus seleksi sekolah Bintara muda ditengah keterbatasan mereka. Bahkan Syamsuar tegaskan tidak bayaran.

Seorang pemecah batu, Syamsuar (45) mengaku anaknya jadi seorang anggota polisi, tanpa harus menyogok polisi.
Seorang pemecah batu, Syamsuar (45) mengaku anaknya jadi seorang anggota polisi, tanpa harus menyogok polisi. (DARUL AMRI)

"Anak saya ini lulus bersih kasihan, kalau mau bayar sampai jutaan rupiah, itu saya dapat uang dari mana, saya ini pekerja batu, buruh harian," jelas Syamsuar.

Sebelum lulus bintara, Asrul yang saat libiran sehari ke rumah, kata Syamsuar, dia selalu selalu membantunya untuk belerja serabutan, seperti buruh harian.
"Ini anak kalau ada libur satu hari, sering membantu angkat bata, aduk semen dan bantu tantenya jual ikan di pasar, itu dia dapat uang untuk tabung," katanya.

Pesan Kapolda

Setelah mengikuti upacata pelantikan, 600 Brigadir muda ini tidak langsung bisa pulang. Karena akan ada prosesi Yudisium untuk penempatan satuan.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono
Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono (darul/tribuntimur.com)

Irjen Umar Septono, berpesan kepada masyarakat yang anaknya akan ikuti tes masuk SPN Batua ditahan 2018 ini, agar tidak usah percayai Calo polisi SPN.

"Saya berpesan ke masyarakat pada waktu penerimaan Polri tahun ini dan tahun depan agar tidak selalu ingat, ini sekolah Polri tidak bayar," tegas Umar.

Bahkan, Umar, mantan Kapolda NTB ini menekan agar masyarakat jangan terlalu percaya dengan orang yang mengaku mau luluskan, karena itu penipuan.

"Saya tekankan lagi, masyarakat jangan percaya dengan orang yang janjikan agar anaknya masuk polisi, kalau ada yang pakai uang itu bodoh" jelas Umar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved