ACC Soroti Jembatan Tanah Didi dan Pelabuhan Bontoa, Kajari Maros Marah
Eko Suwarni menolak dan marah saat akan dikonformasi perkembangan kasus dugaan korupsi jembatan Tana Didi-Amarang
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
ANSAR
Kajari Maros memeriksa berkas laporan pegawai terhadap Kepala Inspektorat Maros di ruang kerjanya.
Kadir menilai bangunan tersebut mubazir. Meski telah menelan anggaran sekitar Rp 40 Miliar tahun 2011 lalu, namun sampai sekarang pelabuhan tersebut belum pernah difungsikan sesuai peruntukannya. Pelabuhan tersebut justru menjadi tempat balapan liar.
Abdul Kadir mengatakan, selama ini Polres dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros terkesan tutup mata melihat proyek yang menelan anggaran terbesar di Maros tersebut, terbengkalai.
"Kemana saja Polres dan Kejari selama ini. Kok ada proyek mubazir dengan anggaran sekitar Rp 40 miliar dibiarkan begitu. Kenapa hanya proyek dengan anggaran sedikit yang mau diusut," kata Kadir.
