Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Skak Mat! Ditanya Netizen Hukum Minum Kencing Unta, Mahfud MD Beri Jawaban Menohok Ini

Bahkan ada yang secara langsung menanyakan kepada Ahli Hukum dan Tata Negara Mahfud MD melalui twitter.

Editor: Sakinah Sudin
internet

TRIBUN-TIMUR.COM - Baru-baru ini, netizen heboh dengan sebuah video yang diunggah ulama Bachtiar Nasir.

Video tersebut diunggah dalam akun Instagramnya, @bachtiarnasir.

Dalam video tersebut Bachtiar terlihat sedang berada Hudaibiyah, Mekkah, Arab Saudi bersama teman-temannya.

Baca: VIDEO: Begini Suasana Deklarasi DOAMU di Pelataran Taman Ganggawa Sidrap

Baca: TERPOPULER:Veronica di Singapura Patahkan Hati Ahok, Farhat Hina Vicky Prasetyo di TV

Bachtiar terlihat memegang dua botol berisi air kencing inta dan susu unta.

Dirinya kemudian mencampurkan keduanya dan meminumnya.

Banyak netizen yang penasaran dan bertanya-tanya tentang halal dan haram meminum kencing unta tersebut.

Baca: 6 Info Penting Pendaftaran CPNS 2018 - Mulai Waktu, Persyaratan, Kuota, Hingga Bocoran Gaji

Bahkan ada yang secara langsung menanyakan kepada Ahli Hukum dan Tata Negara Mahfud MD melalui twitter.

Pernyataan itu diajukan ke akun jejaring sosial Twitter milik Mahfud MD, @mohmahfudmd

"Assalamualaikum prof @mohmahfudmd Mengganggu, semoga pertanyaan ini menambahkan keimanan semua orang prof @mohmahfudmd? Haramkah meminum air kencing Unta?" kicau akun @dimasfmaulana.

Baca: Netizen Ramai Pertanyakan Alasan Ahok Gugat Cerai Veronica Tan, Ari Wibowo Akhirnya Angkat Bicara

Pertanyaan tersebut dijawab oleh Mahfud MD.

Mananggapi pertanyaan itu, Mahfud MD berkicau bahwa keimanan seseorang tidak bisa diukur dari kencing unta.

Bahkan, Mahfud menyarankan si penanya menenggak air kelapa, karena lebih segar.

Baca: Hasil Akhir Chelsea vs Arsenal Seri Tanpa Gol, Giliran Gunners Tuan Rumah Semifinal Piala Liga

Mahfud menambahkan bahwa beragama itu boleh yang enak, tapi tidak boleh seenaknya.

"Dimas, mnrt saya keimanan seseorang tak bs diukur dari air kencing unta. Minum air kelapa saja, segar. Sama dgn berebutan hati onta, katanya utk obat asma. Loh, skrng di toko sdh bnyk obat asma murah yg hiegenis. Beragama itu yg enak tp tak boleh seenaknya," cuit akun @mohmahfudmd.

Baca: Nestapa Faisal dan Bayi 7 Bulan Ditinggalkan Istri Bunuh Diri

Tak puas, netizen tersebut pun tetap menanyakan kebolehannya dan mencantumkan hadis dalam pertanyaan berikutnya.

"Boleh nggak prof? Apa harus pakai hadist ini إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ prof @mohmahfudmd?" tulis @dimasfmaulana.

Baca: Bela-belain Daftar Larut Malam, Wabup Bantaeng Gagal Bertarung di Pilkada Gegara Ini

Mahfud pun tidak melarang dan memperbolehkan si penanya jika menggunakan hadis tersebut sebagai pedoman saat menenggak urine unta.

Yang terang, menurut Mahfud, dirinya jijik jika minum kencing unta dan yang menjijikan itu haram menurutnya untuk dikonsumsi, kecuali darurat.

"Silahkan saja pakai hadits tsb. Itu hadits shohih yang bagus. Tp kalau saya minum kencing onta itu jijik. Setiap yg menjijikkan haram dikonsumsi, kecuali darurat. Bkn berarti semua yg tak menjijikkan itu halal, loh," cuit akun @mohmahfudmd.

Baca: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Bercinta Bisa Bikin Langsing. Simak Tipsnya

Kata Menkes soal Kencing Unta

Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, ikut angkat bicara mengenai video Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Bachtiar Nasir tersebut.

Menurut Nila, kencing atau urin merupakan hasil pembuangan dari tubuh manusia yang dikeluarkan dari ginjal.

Dirinya menganologikan ginjal sebagai water closet (WC) yang menjadi tempat manusia untuk melakukan pembuangan kotoran.

Baca: Ternyata, Mantan Kapten PSM Belum Pasti Gabung Madura United. Ini Penjelasan Manajer Madura!

"WC yang kotor kan dibuang, lah buangan kan udah kotor. Lah udah dibuang kok diminum lagi," ujar Nila di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2018).

Nila mengatakan bahwa pernyataannya ini didasarkan pada penelitian ilmiah.

Dirinya mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian di laboratorium terdapat kandungan bakteri pada urin.

Baca: Yuks Ikutan Bosang Quiz Anniv, Ada Banyak Hadiah Menanti. Begini Caranya

"Kita lihat di laboratorium, urin bisa juga ada bakteri terus kita telan lagi bakteri tersebut. Ini yang harus secara ilmiah kita teliti betul," ujar Nila.

Dirinya mengatakan jika terdapat manfaat pada urin, seharusnya dilakukan penelitian lebih dulu. Baru urin bisa dimanfaatkan.

"Mungkin bisa betul tapi harus kita teliti betul ada apa di urin ini, dan tdk semua bisa diambil mungkin ada beberapa zat yang bisa digunakan untuk apa," kata Nila. (*)

Berita ini sudah diterbitkan di Tribunnews.com dengan judul Jawaban Menohok Mahfud MD Tanggapi Pertanyaan Netizen Soal Kencing Unta

Baca: Akhirnya, Sampah di Sekitar RSUD I Lagaligo Luwu Timur Diangkut Juga

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved