Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polrestabes Makassar Ambil Alih Kasus Ancaman Penculikan Guru di SMAN 21 Tamalanrea

Sebelumnya, laporan kasus dugaan pengancaman yang ditujukan ke guru SMAN 21, terjadi tanggal 3 November dan dilapor ke Polsek Tamalanrea.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/ DARUL AMRI
Belasan guru dari SMAN 21 Makassar yang mendatangi Polrestabes Makassar mengaku mendapat ancaman dari salah satu orangtua siswa, Herman Hafid. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Polrestabes Makassar akhirnya ambil alih laporan, kasus pengancaman dari salah seorang orangtua murid kepada guru di SMA 21 Tamalanrea, Makassar.

Pengambil alihan laporan itu, dikatakan Wakapolrestabes AKBP Hotman Sirait, dihadapan belasan guru SMAN 21 di Polrestabes, Rabu (15/11/2017) sore.

AKBP Hotman Sirait mengatakan, tim Reskrim Polrestabes siap untuk ambil alih laporan dugaan kasus, kemudian akan dilakukan pemanggilan para saksi.

"Jadi kasus diambil alih tim penyidik polrestabes makassar, kami berharap kerjasama para guru jika suatu waktu dimintai keterangannya," kata Hotman.

Sebelumnya, laporan kasus dugaan pengancaman yang ditujukan ke guru SMAN 21, terjadi tanggal 3 November, dan dilapor ke Polsek Tamalanrea.

Terlapor pada dugaan kasus itu, ialah Herman Hafid. Diduga, lakukan demo didepan gerbang SMAN 21, bakar ban dan mengancam untuk menculik guru.

Hotman Sirait menjelaskan, demikian maka pihaknya meminta untuk saksi dilokasi kejadian bisa serahkan bukti, berupa video atau keterangan saksi.

"Jika memang begitu, kami meminta kerjasama. Kalau memang ada yang merekam kejadiannya agar diserahkan videonya ke penyidik," jelas Hotman.

Para guru SMAN 21, sekaligus mewakili PGRI Makassar yang berada di kantor Polrestabes Makassar, bersedia untuk menyerahkan video dan kesaksian.

Terkait ancaman dan keamanan para guru, Hotman Sirait mengatakan, dia akan meminta pihaknya untuk lakukan penjagaan disekitar sekolah SMAN 21.

"Pokoknya akan ada penjagaan disana, kami akan menurunkan anggota, mulai dari anggota yang berpakain preman sampai berseragam," tambahnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved