Bikin Bangga! Ini 6 Orang Hebat Indonesia Pernah Jadi Google Doodle, Ini Kelebihannya
Memberikan penghargaan bagi seseorang tidak selalu dengan memberikan reward berupa dana atau barang.
TRIBUN-TIMUR.COM-Memberikan penghargaan bagi seseorang tidak selalu dengan memberikan reward berupa dana atau barang.
Namun di jaman serba digital ini, ada banyak cara untuk memberikan pernghargaan kepada orang yang dianggap berkontribusi baik untuk dunia.
Salah satunya, pengelola mesin pencarian terbesar dunia Google melalui Google Doodle untuk menghormati orang-orang yang memiliki kontribusi bagi dunia.
Baca: Penahanan 6 Tersangka Judi di Polres Luwu Utara Ditangguhkan
Baca: Dua Remaja Mamuju Utara Tabrakan, Satu Tewas di Tempat
Baca: Ancam Bunuh Guru, PGRI Minta Polisi Segera Proses Hukum Heman Hafid Nassa
Google Doodle biasanya dapat kamu temukan di halaman pertama Google tapi jangan berharap setiap waktu selalu ada.
Google hanya membuat Doodle ketika bertepatan dengan momen tertentu saja.
Sebelumnya, Doodle pada Google sering menampilkan tokoh-tokoh hebat dunia tak terkecuali orang orang hebat dari Indonesia.
Berikut 5 tokoh ternama berasal dari Indonesia yang pernah dijadikan sebagai Doodle di halaman utama Google.
1. Dewi Sartika
Doodle Dewi Sartika dapat ditemukan pada halaman Google, Minggu, 4/12/2016 untuk merayakan ulang tahun ke 132 nya.
Dewi Sartika adalah pahlawan Nasional yang menjadi perintis pendidikan bagi kaum perempuan.
Peninggalan beliau adalah Sekolah Isteri Pedopa.
Dewi Sartika lahir di Sunda 4 Desember 1884 dan meninggal di Cineam, Tasikmalaya 11 September 1947 pada usia 62 tahun.
Baca: Jalan ke Toraja Mulus, Nurdin Abdullah Kagum Kinerja Syahrul YL

2. RA Kartini
Setiap kali merayakan "Hari Kartini", Google pun juga turut serta memperingatinya.
Layanan mesin pencari tersebut meluncurkan Doodle khusus "Hari Kartini" dengan nuansa etnik.
Baca: Penahanan 6 Tersangka Judi di Polres Luwu Utara Ditangguhkan
RA Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Salah satu gebrakannya adalah membuka sekolah-sekolah khusus untuk anak-anak perempuan pribumi di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan beberapa kota lainnya, yang disebut “Sekolah Kartini”.

3. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara, lahir di Yogyakarta 2 Mei 1889, merupakan bapak pendidikan Indonesia.
Salah satu bentuk dedikasinya untuk pendidikan pribumi Indonesia diwujudkannya dengan mendirikan Perguruan Taman Siswa.
Beliau dikukuhkan sebagai pahlawan nasioanl yang ke 2 oleh presiden Soekarno pada 28 November 1959.
Google menjadikannya doodle pada 2 Mei 2015 lalu, untuk merayakan ulang tahun ke-126 Ki Hajar Dewantara.

Baca: Jika Lihat Orang Ini Segera Lapor ke Polres Pangkep, Dia DPO
4. Pramoedya Ananta Toer
Sebagai perayaan ulang tahunnya yang ke-92, Pramoedya Ananta Tour menjadi doodle halaman utama Google pada Senin, 6/2/2017.
Beliau lahir di Blora pada tahun 1925 dengan nama asli Pramoedya Ananta Mastoer.
Beliau adalah seorang penulis yang karyanya sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa.
Di antara banyak karya tulis Pramoedya, satu yang paling terkenal, bahkan hingga ke mancanegara adalah "Tetralogi Buru".
Baca: Korupsi Dana Bansos Mamuju Segera Dilimpahkan ke Pengadilan

5. Samaun Samadikun
Prof. Dr. Samaun Samadikun lahir di Magetan, Jatim, 15 April 1931 dan meninggal di Jakarta, 15 November 2006 pada umur 75 tahun.
Beliau menjadi doodle di halaman utama Google pada (15/4/2016) lalu.
Baca: Rumah Tangga Hancur Berantakan, 3 Kabar Duka Datang dari Suci Istri Sunu Karena Foto Mesra Umi Pipik
Dikutip KompasTekno dari halaman Wikipedia, Samaun Samadikun oleh ilmuwan dikenal sebagai Bapak Mikroelektronika.
Samaun Samadikun memperoleh The 1998 Award of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk menghargai dedikasinya di bidang ilmu pengetahuan.

6. Bagong Kuusdiarja
Bagong Kuusdiarja lahir di Yogyakarta, 9 Oktober 1928. Beliau menghembuskan nafas terakhir di Yogyakarta, 15 Juni 2004 pada umur 75 tahun.
Kussudiarja tercatat sebagai salah seorang Koreografer dan Pelukis Indonesia.
Dikutip wikipedia, Bagong memulai kariernya sebagai penari Jawa klasik di Yogyakarta pada 1954.
Bagong sendiri berkenalan dengan seni tersebut melalui Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo, yang dipimpin oleh Pangeran Tedjokusumo, seniman tari ternama.
Bagong mendirikan Pusat Latihan Tari (PLT) pada 5 Maret 1958 dan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja pada 2 Oktober 1978.
Selama hidupnya, lebih dari 200 tari telah diciptakan, dalam bentuk tunggal atau massal, diantaranya; tari Layang-layang (1954), tari Satria Tangguh, dan Kebangkitan dan Kelahiran Isa Almasih (1968), juga Bedaya Gendeng (1980-an).

(*)