Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Memalukan! Bayar PSK dengan Uang Palsu, Nasib Pria Ini Sungguh Mengenaskan

Selain itu, usai bersenang-senang dengan pekerja seks komersial (PSK) yang disewanya, SN dipolisikan karena membayar dengan uang palsu.

Editor: Mansur AM
Kolase tribun-timur.com
Ilustrasi uang palsu dan PSK 

Uang palsu pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu itu ditemukan saat Aswan tengah menghitung pemasukannya saat malam hari.

"Kemungkinan besar uang palsu ini dibelanjakan seseorang kemarin siang," katanya, Senin (11/9/2017).

Memang, kata Aswan, dilihat sekilas uang palsu itu tampak seperti asli. "Jadi uang palsu itu baru diketahui jika diamati dengan seksama," ujarnya.

Tak hanya di lokasi usahanya, lanjut Aswan, uang palsu itu juga ditemukan di tempat lain.

Aswan, warga Jl Bintang, Kecamatan Watang Sawitto, Pinrang, Sulsel, menunjukkan uang palsu pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu, Senin (11/9/2017).
Aswan, warga Jl Bintang, Kecamatan Watang Sawitto, Pinrang, Sulsel, menunjukkan uang palsu pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu, Senin (11/9/2017). (hery syahrullah/tribunpinrang.com)

"Seperti di warung kelontong samping rumah saya, juga sempat menemukan uang palsu," tuturnya. "Kami harap ada tindak lanjut terkait peristiwa ini dari pihak yang berwenang," lanjutnya.

Gawat, Uang Palsu di Sulsel Meningkat

Hingga Juli 2017, Kantor Perwakilan (KP) Bank Indonesia Sulsel menemukan 276 lembar uang palsu. Angka tersebut naik dari Juni 211 lembar, dan Mei sebelumnya 163 lembar.

Kepala KP BI Sulsel, Bambang Kusmiarso dalam jumpa pers di Menara Bosowa lantai 11 Jl Sudirman Makassar, Selasa (5/9/2017) menuturkan, adanya temuan uang palsu tersebut menunjukkan bahwa masyarakat dan perbankan semakin memahami keaslian uang.

Kepala KP BI Sulsel, Bambang Kusmiarso (kanan) dalam jumpa pers di Menara Bosowa lantai 11 Jl Sudirman Makassar, Selasa (5/9/2017)
Kepala KP BI Sulsel, Bambang Kusmiarso (kanan) dalam jumpa pers di Menara Bosowa lantai 11 Jl Sudirman Makassar, Selasa (5/9/2017) (FADHLY/TRIBUN TIMUR)

"Angka itu tercatat sedikit meningkat dari pada dua bulan terakhir," kata Bambang.

Adanya temuan uang palsu tersebut menunjukkan bahwa masyarakat dan perbankan semakin paham, peduli, dan sadar untuk melaporkan kepada BI apabila menemukan uang palsu.

"Sejalan dengan itu kita semakin intensif melakukan sosialisasi keaslian uang rupiah dan kegiatan kas keliling yang dilakukan di berbagai daerah," jelasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved