Professor Ini Ikut Bangga, Pemuda Bone Nikahi Bule Jerman Tanpa Uang Panaik Ratusan Juta
Duduk di pelaminan bersanding Katy, sapaan Kathleen Mijo membuat Afrizal senantiasa menyunggingkan senyum saat meladeni tamu.
Penulis: Justang Muhammad | Editor: Mansur AM
Bagaimana kisah cinta kedua yang beda suku bangsa bermula?
Seng menuturkan jika keduanya berkenalan di Pulau Dewata, Bali beberapa waktu lalu.
Usai kenalan, kemudian pacaran hingga mantap naik ke pelaminan.
Berapa maharnya?
Seng, menuturkan maharnya tidak muluk-muluk.
"Maharnya yakni satu cincin seberat 2 gram dan gelang 5 gram dan seperangkat alat salat," kata Seng kepada TribunBone.com di sela-sela acara pernikahan anaknya.
Karena menikahi gadis bule, Afrizal pun diuntungkan karena tak perlu menyerahkan uang panaik atau uang belanja pesta pernikahan yang diserahkan pihak mempelai pria kepada mempelai sesuai dengan tuntunan adat suku Bugis, Makassar, dan Mandar.
Uang panaik biasanya mulai puluhan juta rupiah hingga miliaran rupiah.
Gara-gara uang panaik terlalu mahal, kadang lamaran ditolak.