Professor Ini Ikut Bangga, Pemuda Bone Nikahi Bule Jerman Tanpa Uang Panaik Ratusan Juta
Duduk di pelaminan bersanding Katy, sapaan Kathleen Mijo membuat Afrizal senantiasa menyunggingkan senyum saat meladeni tamu.
Penulis: Justang Muhammad | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM – Resepsi pernikahan Afrizal Rahmat (23) yang mempersunting bule asal Jerman bernama Kathleen Mijo kovarbasic (23) berlangsung meriah.
(Baca: Tere Liye Berhenti Tulis Novel, Siswi Cantik SMA Ini Dijamin Sedih. Kok Bisa? )
Duduk di pelaminan bersanding Katy, sapaan Kathleen Mijo membuat Afrizal senantiasa menyunggingkan senyum saat meladeni tamu.
( Baca: Di Tahanan Wanita, Bupati Ini Gatal-gatal, Kepanasan, dan Stres. Minta Rujukan ke Rumah Sakit )
Pesta pernikahan keduanya yang menggunakan adat Bugis, mengikuti adat mempelai pria.
Pesta pernikahannya berlangsung meriah di kediaman mempelai pria di BTN Macanang Indah Permai, Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, Kota Watampone, Kamis (8/9/2017) malam
Afrizal menikahi Katy, sapaan Kathleen Mijo kovarbasic (23) tanpa uang panaik.
Hanya, mahar dua gram cincin emas dan gelang emas seberat lima gram.
Pantauan TribunBone.com, pernikahan beda benua itu menarik perhatian tetamu yang datang.
Sebagian besar tamu yang datang meminta berebut foto bersama kedua mempelai dengan smartphone mereka.
Baik meminta tolong difotokan oleh warga maupun groufie.

"Seingat saya ini bugis Bone pertama nikah sama bule di Bone, ini juga yang jadi daya tarik tersendiri bagi tamu yang datang," kata Ketua STAIN Watampone Prof. Dr A Nuzul yang juga datang ke acara rekannya, Ahmad Seng.
Tanpa Keluarga Mempelai Wanita
Penikahan ini disaksikan langsung keluarga mempelai pria, sementara orangtua dan keluarga Katy, sapaan Kathleen tidak sempat datang dari Jerman.
Afrizal merupakan putra pasangan Ahmad Seng, staf Pascasarjana STAIN Watampone dan Ratna, staf Kantor Urusan Agama Kecamatan Palakka, Bone.
Bagaimana kisah cinta kedua yang beda suku bangsa bermula?
Seng menuturkan jika keduanya berkenalan di Pulau Dewata, Bali beberapa waktu lalu.
Usai kenalan, kemudian pacaran hingga mantap naik ke pelaminan.
Berapa maharnya?
Seng, menuturkan maharnya tidak muluk-muluk.
"Maharnya yakni satu cincin seberat 2 gram dan gelang 5 gram dan seperangkat alat salat," kata Seng kepada TribunBone.com di sela-sela acara pernikahan anaknya.
Karena menikahi gadis bule, Afrizal pun diuntungkan karena tak perlu menyerahkan uang panaik atau uang belanja pesta pernikahan yang diserahkan pihak mempelai pria kepada mempelai sesuai dengan tuntunan adat suku Bugis, Makassar, dan Mandar.
Uang panaik biasanya mulai puluhan juta rupiah hingga miliaran rupiah.
Gara-gara uang panaik terlalu mahal, kadang lamaran ditolak.