Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Futsal Sehat atau Mematikan? Artis Sampai Polisi Jadi Korban. Ternyata 5 Hal Ini Penyebab Sebenarnya

Teranyar, anggota Polres Jeneponto Bripka Muzakkir Tola meninggal dunia, Kamis (7/9/2017).

Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
HANDOVER
latihan perdana dengan pengawasan langsung pelatih Robert Rene Alberts di lapangan Futsal Beckham, Gowa, Selasa (5/9/2017) pagi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kasus orang meninggal dunia mendadak setelah berolahraga khususnya bermain futsal sudah beberapa kali terjadi. Padahal, kasat mata orang tersebut terlihat sehat.

Baca: Luna, Cewek Bali Ikut Main Film Porno Jepang. Lebih Hot dari Sera Amane, Lebih Gede Lho

Teranyar, anggota Polres Jeneponto Bripka Muzakkir Tola meninggal dunia, Kamis (7/9/2017). “Iya dia (Muzakkir) meninggal tadi pas selesai main bola di lapangan futsal, setelah main dia (Muzakkir) sit up lalu tiba-tiba terbaring,” kata Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Polres Jeneponto, AKP Moh Wahyu.

Bripka Muzakkir Tola semasa hidup
Bripka Muzakkir Tola semasa hidup (handover)

Melihat Muzakkir terbaring beberapa rekannya pun sigap menghampiri untuk memberi pertolongan. “Sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi sudah tidak ada (meninggal),” ujarnya. Belum diketahui penyebab meninggalnya personel yang bertugas di PS Paur Subbag Dal Ops Polres Jeneponto itu. Kuat dugaan Muzakkir Tola mengidap penyakit jantung.

Baca: Yuk Saksikan Road To Soundrenaline di Pipo Mall, Tujuh Musisi Ini Akan Tampil

Beberapa tahun silam, pelawak Basuki meninggal dunia 12 Desember 2017. Mantan anggota Srimulat ini pingsan seusai bermain futsal dan mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Melia, Cibubur, Depok.

Jenazah almarhum, yang meninggalkan seorang istri, tiga anak dan satu cucu, dimakamkan di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Begitupun Adjie Massaid yang menghembuskan napas terakhirnya pada usia 43 tahun di RS Fatmawati akibat serangan jantung, 5 Februari 2011.

Baca: Berakhir Tragis! Gegara Vape, Abi Tewas. Diburu Lewat Sayembara Instagram, Diciduk, dan Dipersekusi

Pada malam hari sebelumnya, Adjie ikut bermain futsal selama dua jam 30 menit bersama warga sekitar kompleks tempat Adjie tinggal. Sebelumnya, Adjie dalam kondisi sehat. Lantas kenapa mereka bisa meninggal secara mendadak?

Adjie Massaid dan Aaliyah Massaid
Adjie Massaid dan Aaliyah Massaid (instagram/Aaliyah Massaid)

Salah satu penyebab kematian mendadak pada atlet adalah berhentinya kerja jantung secara tiba-tiba. Kejadian tersebut dipicu oleh olahraga dengan intensitas tinggi yang dilakukan dalam waktu lama.

Baca: CPNS Kemenkeu 2017 Paling Banyak, Tesnya di Makassar Lho! Catat Detail Pendaftarannya Berikut Ini

Dokter konsultan jantung dan elektrofisiologis Jeremy Chow menjelaskan, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang bisa mengalami kematian jantung mendadak atau sudden cardiac death (SCD). Berikut di antaranya:

1. Kelainan jantung kongenital
Kelainan jantung kongenital merupakan kondisi cacat pada jantung atau dikenal juga dengan kelainan bawaan. Kondisi ini sudah ada sejak seorang individu dilahirkan. Umumnya seseorang yang mengalami kelainan jantung kongenital tidak dapat hidup lama, kecuali mendapat tindakan operatif pada jantungnya.

Baca: Jangan Tertipu Link CPNS 2017 Abal-abal! Berikut Link Resmi 30 Kementerian, 30 Lembaga, sscn.bkn

2. Kelainan otot jantung
Kondisi ini bisa berupa hipertropi (pembesaran) otot jantung yang berakibat dari gagalnya jantung untuk berfungsi secara normal. Chow mengatakan, 80 persen SCD disebabkan oleh kondisi ini.

Baca: CPNS 2017 - Kamu Wajib Baca 8 Pengumuman Penting Kemenpan Ini Sebelum Daftar Biar Tak Menyesal

“Ini merupakan faktor genetik sehingga tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegahnya,” ujar dokter dari Asian Heart & Vascular Centre, Gleneagles Medical Centre, Singapura, tersebut dilansir Kompas.com, beberapa waktu lalu.

3. Aritmia
Aritmia dikenal juga sebagai gangguan irama jantung. Kondisi ini disebabkan oleh permasalahan kelistrikan jantung. Saat terjadinya aritmia, detak jantung bisa terjadi sangat lambat bahkan berhenti. Inilah yang menyebabkan kematian.

Baca: Sah Miliki Raisa, Hamish Tiba-tiba Lakukan Hal Tak Terduga, Sampai Bilang Begini. Kok Bisa?

4. Abnormalitas arteri jantung
Gangguan ini berupa adanya penyumbatan pada arteri ke jantung sehingga mengakibatkan fungsi jantung yang terganggu. Abnormalitas arteri juga bisa berarti kelainan pada letak maupun cabang dari arteri.

Baca: Ulala! Ini 5 Tas Wanita Paling Mahal di Dunia, yang Rp 50 Miliar Bertabur 4.500 Berlian

5. Infeksi atau inflamasi
Virus atau bakteri bisa menginfeksi organ-organ dalam tubuh manusia, termasuk jantung. Infeksi menyebabkan inflamasi atau peradangan di jantung yang memicunya tidak berfungsi dengan baik.

“Dengan memiliki salah satu faktor di atas, seseorang memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami SCD. Bahkan, di usia muda, di bawah 40 tahun, mereka bisa mengalaminya, terutama saat melakukan olahraga dengan intensitas tinggi dalam waktu panjang," ujar Chow.

Baca: Mengerikan, Bom Korut 10 Kali Lebih Dahsyat dari Bom Nuklir Hiroshima. Dulu 129.000 Orang Tewas

Tak bergejala
Chow menegaskan, SCD berbeda dengan serangan jantung meskipun sama-sama menyebabkan jantung gagal berfungsi dan berujung pada kematian. SCD, kata dia, umumnya tidak bergejala, tidak seperti serangan jantung.

“Biasanya, saat mengalami serangan jantung, ada rasa nyeri di dada yang menjalar dan orang bisa bertahan beberapa waktu. Namun, pada SCD, kematian bisa langsung terjadi saat itu juga dan sayangnya tidak ada gejala,” ujarnya.

Baca: Video Viral! Pria yang Merasa Tampan Ini Maki-maki Raisa, Apa Memeng Kelebihannya Hamish

Serangan jantung kebanyakan disebabkan oleh penyakit jantung yang berlangsung kronik dalam waktu lama. Misalnya, penumpukan plak di pembuluh darah yang mempersempit pembuluh darah bisa menyebabkan serangan jantung jika sudah tersumbat. Ini berbeda dengan SCD, yang kebanyakan faktor pemicunya merupakan bawaan atau faktor genetik.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved