Mursyid Tarikat Nangis, Berkisah Polisi Datangi Markas Khalwatiyah
Puang Makka menceritakan kejadian menimpa Dewan Pembina Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassar, Dr Ambo Ala, di malam Iduladha, disusul penggerebekan
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM - Retina mata Syekh Sayyid A Rahim Assegaf Puang Makka basah. Mursyid Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary ini tak kuasa menahan air mata saat menceritakan kejadian yang ditimpa salah seorang jamaah di malam takbiran Iduladha.
Baca: Bawa Kabur Pacar di Hari Iduladha, Semalam di Penginapan, Pemuda Ini Nyaris Bonyok
Puang Makka menceritakan kejadian menimpa Dewan Pembina Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassar, Dr Ambo Ala, di malam Iduladha, disusul penggerebekan Markaz Jam’iyyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassar di Jl Baji Bicara, Makassar, Minggu (3/9) sore, di redaksi Tribun Timur, tadi malam.
Baca: Bupati Gowa Ngaku Tak Tahu Di Mana Sekarang Mahkota Kerajaan Gowa
“Ini pertama kalinya rumah kami didatangi polisi dengan gaya seperti itu,” ujar Puang Makka. Markas Jam’iyyah Khalwatiyah itu adalah rumah peninggalkan Mursyid Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassar, Syekh Sayyid A Djamaluddin Assegaf Puang Ramma QS.
Puang Makka didampingi Ketua Ketua Umum Jam’iyyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary Yazid Saleh Bustani, Sekjen Asep Syaefullah, Kepala Bidang Pemuda Ihsan Ibrahim (Kabid) Awaluddin, Benny Hadianto, Humas Jam’iyyah Ibrahim Tiro, M Faisal, Sekretaris Jam’iyyah Ustad Imran, dan Penasihat Jam’iyyah dari Gowa Karaeng Singsing. Mereka diterima Manager Produksi AS Kambie dan Sekretaris Redaksi Budiman.
Menurut Puang Makka, pada hari Kamis (31/8) siang, saat Ambo Ala mempersiapkan acara doa bersama yang akan dipimpin Puang Makka di rumahnya, tiba-tiba datang beberapa orang nasabahnya.
“Orang itu mengaku disuruh oleh orang bernama Jefri Roberto. Dia di rumah Pak Ambo Ala sejak jam dua siang sampai jam delapan malam untuk menagih bunga,” kata Puang Makka.

Orang itu enggan pulang tanpa membawa uang. "Kami tidak akan pulang kalau tidak membawa uang. Ini perintah, Pak Jefri,” ujar salah seorang dari mereka, seperti disampaikan Puang Makka.
"Ini mau Lebaran, Dik. Nanti setelah Lebaran saya selesaikan, pulang maki dulu," kata Ambo Ala.
"Tidak ada urusan kami dengan Lebaran. Kami hanya mau uang. Bapak itu pembohong, bapak itu penipu.., jawab orang itu, seperti dituturkan Puang Makka.
Ambo Ala yang Ketua Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia Kota Makassar kemudian datang ke Kantor BNI menemui Jefri. Tapi karena Jefri tidak ada di kantornya, Ambo Ala ke rumah Jefri. Tapi, saat tiba di rumah Jefri, rumah itu sudah ramai. Beberapa pemuda sudah ada di rumah dan ada yang bertindak kasar pada Jefri.
Ambo Ala kemudian dilapor ke polisi atas tuduhan penganiayaan.
Kemarin sore, sejumlah polisi mendatangi Darul Ahsan di Baji Bicara untuk menangkap Ambo Ala.
"Beginilah SOP BNI? Kalau memang ada tunggakan, ini kan bisa dibicarakan... Ini kan malam Lebaran. Memang beginilah SOP-nya BNI memaksa nasabah di malam Lebaran. Ini saya tidak terima, saya sedih sekali, karena gegara ini acara kami batal.. ini bahaya. Ini pemicu, tidak ingin menghargai hak azasi orang lain ibadah, ini bukan teroris,” jelas Puang Makka.