Hebat! Anak Makassar Bawa Tim Telkom University Juara Inovasi Teknologi Kesehatan Dunia di Malaysia
Tim ini menjuarai kategori Most Innovative e-Health Solution pada kejuaraan dunia khusus inovasi dan digitalisasi kesehatan
Penulis: Nurul Adha Islamiah | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
Acara final TIC berlangsung selama tiga hari, 15-17 Agustus 2017 lalu, dan tiap tim diwajibkan membuat video satu menit serta membuat poster untuk prototipe yang mereka bawa.
Selama kompetisi tiap-tiap tim diharuskan untuk membuka booth stand untuk mempromosikan dan memamerkan prototipe yang telah dibuat oleh tim finalis.
Setiap hari juri datang menilai performance tiap-tiap tim, baik dari segi teknis, rencana bisnis ke depan, dan juga tanggapan pengunjung terhadap prototipe dibawa.
Rangkaian puncak penilaian adalah pitching tentang prototipe di atas panggung selama lima menit. Pada tahapan ini, 6-10 juri dari berbagai negara sekali lagi menguji tim dihadapan seluruh audience TIC 2017.
Setelah melalui kompetisi yang ketat dengan para finalis dari beberapa negara, tim KnocKnock berhasil mendapatkan juara pertama dalam kategori Most Innovative e-Health Solution.

Pemberian penghargaan bagi pemenang bertepatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), 17 Agustus 2017 lalu, tim KnocKnock Tel-U meraih juara pertama dalam kategori Most Innovative e-Health Solution.
“Kami mendedikasikan juara ini sebagai hadiah untuk kemerdekaan republik Indonesia. Para panitia juga mengucapan selamat atas Hari Kemerdekaannya yang ke-72 disaat penutupan Telemedicine Conference 2017. Kami harap, Indonesia khususnya Telkom University lebih banyak berpartisipasi dan berprestasi di kancah internasional,” jelasnya.
Juara Tahun 2016 Lalu, Ada
Ini bukan prestasi pertama tim Tel-U pada ajang ini. Tahun 2016 lalu, tim Pulse dari Fakultas Teknik Informatika Tel-U berhasil menyabet juara dua Telemedicine Innovation Challenge (TIC).
Tim dipimpin mentor Satria Mandala dengan lima mahasiswa sebagai anggota yakni M Alif Akbar, Dede Kiswanto, Faida E Pambudi, Shamila, dan Masyithah Nur Aulia.
Sama dengan Januar, Alif juga berasal dari Makassar. Dia jebolan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Telkom Sandhy Putra II.
Tim yang disokong Indigo Creative Nation ini menyisihkan banyak pesaing dari berbagai belahan dunia berkat riset aplikasi berbasis Android bernama Jantung.
Aplikasi ini untuk membantu penggunanya mendeteksi kelainan jantung serta memberikan peringatan kepada orang-orang terdekat terkait kondisi pengguna saat itu.
Hal ini bertujuan meminimalkan risiko kematian pengguna akibat serangan jantung tiba-tiba.
Metodenya sinkronisasi aplikasi Jantung dengan Pulse Wristband (Gelang Pulse) buatan mereka yang digunakan pengguna sebagai media monitoring sehingga data yang dihasilkan akan ditampilkan pada aplikasi Jantung.(*)