Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Brankas PDAM Makassar Dirampok

Uang PDAM Dirampok, Danny Pomanto Geleng Kepala

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib (Polisi) untuk mengusut kasus tersebut.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
HANDOVER
Wali Kota Makassar Danny Pomanto 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Uang Rp 1,2 miliar milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar raib dibawa maling.

Kejadian ini membuat Owner Perusahaan yang juga Wali Kota Makassar Danny Pomanto pun geleng kepala saat dikonfirmasi soal peristiwa tersebut.

"Saya sudah dikabari. Kenapa mi bisa begitu disana," kata Danny sambil menggeleng kepalanya di Ruang Sipakalebbi, Kantor Balaikota, Jl Ahmad Yani, Kota Makassar, Selasa (25/7/2017).

Danny menyebutkan peristiwa ini terjadi atas kelalaian pihak keamanan. Pasalnya, kantor yang dijaga oleh pihak kemanan dengan sistem sift 24 jam bisa membobol brangkas yang disimpan di lantai II Gedung Keuangan dan Bendahara Kantor PDAM Makassar.

Atas peristiwa ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib (Polisi) untuk mengusut kasus tersebut.

"Ini harus diusut tuntas. Kok bisa kebobolan begini," ujar Danny lagi.

Terkait dengan keuangan di PDAM Makassar, Danny sebagai owner menyerahkan sepenuhnya kepada direksi.

"Saya tidak mau campuri disana," Danny menambahkan.

Polisi Temukan Obeng

Kejadian perampokan di Kantor PDAM Makassar saat ini sudah diusut oleh Polrestabes Makassar.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Anwar Hasan yang memimpin langsung oleh TKP yang dipimpin adik kandung Gubernur Sulawesi Selatan itu, Haris Yasin Limpo, adalah Direktur Utama Kantor PDAM Makassar.

Setelah melakulan olah TKP, dan melihat langsung Closed Circuit Television (CCTV), Anwar mengaku langsung melakukan pengejaran kepada oknum yang diduga membobol brangkas tua (brangkas peninggalan Belanda) di Kantor yang berdampingan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar.

Di CCTV itu kata Anwar, pelaku brrjumlah dua orang, hanya saja AKBP Anwar ogah menyebutkan ciri-ciri pelaku.

Ia berdalih dengan menyebut ciri-ciri pelaki, itu bisa menganggu proses penyidikan.

Dari olah TKP, disinyalir pelaku mulai beraksi dengan mencungkil jendela. Namun karena di jendela itu memiliki teralis, pelaku memilih mencari jalur pintu utama.

Brangkas itu dibobol di ruangan Kasi Keuangan,Lantai II Gedung Keuangan dan Bendahara PDAM Makassar.

Gedung ini berdampingan dengam ruangan direksi PDAM Makassar. Ada empat gedung bertingkat di Kantor PDAM, diantaranya gedung Direksi, Keuangan dan Bendahara, Personalia, dan Operasional.

Posisi gedung Keuangan dan Bendahara ini jaraknya tidak jauh dari Pos Kemanan yang ada dipintu keluar - masuk armada tangki PDAM, sekitar 20 meter jaraknya.

Tak hanya itu, gedung ini juga terletak dari pos utama Satpam PDAM, diperkirakan jaraknya sekitsr 30an meter dati dipintu utama kantor PDAM Makassar.

Diketahui, ada dua pintu masuk di Kantor PDAM Makassar, masing-masing pintu ini memiliki Pos Satpam.

Lanjut Anwar, dari keterangan pihak keuangan, anggaran yang raib oleh maling ini adalah sisah dari uang yang dicairkan pada 20 Juli lalu.

Uang ini kata Anwar awalnya Rp 3 miliar, namun karena sudah terpakai Rp 1,8 miliar, sisahnya pun disimpan di brangkas untuk kepantingan membayar operasional.

Pintu yang ada di bagian Keuangan dan Bendahara ini semuanya tertutup dengan rapat dan terkunci.

Ada tiga ruangan yang dibuka, dan tujuh laci yang dibongkar. Di ruangan bendahara, Anwar mengaku menemukan obeng dan bekas kaki di jendela.

"Dua obeng yang kita temukan, ini menjadi barang bukti," katanya.

Dirut PDAM Jamin Pelayanan

Atas musibah ini, Direktur PDAM Makassar Haris mengaku menjamin pelayanan di PDAM Makassar tetap berjalan normal.

"Pelayanan tetap berjalan lancar, kami serahkan peristiwa ini kepada pihak berwajib," ujar Dirut PDAM.

Lanjut Haris, uang yang raib dibawah maling itu untuk pembayaran operasional kantor PDAM Makassar, salah satunya pajak PDAM yang tertunggak.

Ia menyebutkan uang dengan jumlah banyak ini kerab diinapkan di kantor saat pihaknya akan membayar operasional termasuk pajak.

"Selama ini tidak ada kejadian seperti itu bahkan sejak Kantor ini berdiri tidak pernah ada kecurian. Makanya kami juga terkejut saat dlaporkan keamanan," ujar Haris lagi.

Untuk sistem kemanan, Haris menyebutkan bahwa pihaknya telah menerapkan sisten sesuai dengan prosedur yang sudah disepakati. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved