Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Memorabilia Yushar Huduri

Pembaca Buku yang Ulet

Almarhum adalah seorang yang ramah. Dia selalu menyapa dengan ‘’Pak Abu’’, meski saya merasa tidak lazim.

Editor: Jumadi Mappanganro
zoom-inlihat foto Pembaca Buku yang Ulet
infokorupsi.com
Kabiro Keuangan Pemprov Sulsel Yushar Huduri

Karena kesibukannya sebagai Kepala Biro Keuangan Kantor Gubernur Sulsel sebelum pensiun, saya jarang mengunjunginya di Kantor Gubernur Sulsel.

Saya baru merasa harus menemuinya, jika ada buku yang baru saya tulis. Pak Yus termasuk pembaca buku keras.

Setiap menemukan buku baru yang menarik di toko buku, saya selalu meneleponnya dan menanyakan apakah sudah memiliki buku itu. Biasa dia menjawab sudah punya.

Kadang juga belum punya dan itu isyarat saya membeli lebih dari satu buku. Tentu buat dia satu eksemplar.

Jika hendak ke kantornya membawa buku ‘’pesanan’’-nya, saya harus bertanya dulu jam berapa lowongnya.

Selain tidak mau menganggu jam kerjanya dan harus juga menyelesaikan pekerjaan di kampus, saya selalu diberi waktu bertandang di atas pukul 17.00.

Sebab, biasa Pak Yus meninggalkan kantor se-usai salat magrib, jika tidak ada yang mendesak.

Oh..ya, pernah sekali waktu, Pak Yus mengirim pesan pendek ke nomor telepon genggam saya. Isinya, sangat menyadarkan saya. Ketika itu ada sedikit misunderstanding di media antara Unhas dengan Pemprov cq. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKd) Sulsel perihal tes penerimaan calon pegawai negeri sipil.

‘’Kencang begitu, Pak Abu,’’ begitu bunyi sms Pak Yus setelah membaca berita di salah satu harian, hasil wawancara saya (sebagai Kepala Humas Unhas) melalui telepon dengan salah seorang reporternya.

Saat diwawancarai, saya sedang meluncur dari Bandung ke Jakarta di jalan Tol Cipularang, setelah bersama Pak Taufan Pawe SH (sekarang Wali Kota Parapare dan bergelar akademik Dr, MH), menghadiri ujian promosi doktor putri Prof Dr Ir Radi A Gany di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

Pesan pendek itu segera menyadarkan saya segera menghentikan polemik itu.

Pada jam-jam seperti inilah saya banyak berdiskusi dengannya. Agendanya banyak hal. Dalam membicarakan buku, Pak Yus saya rasa sedang melakukan resensi bacaannya di depan lawan bicaranya.

Karena sama-sama sudah membaca, ujung-ujungnya kami memberi simpulan yang sama. Itu tanda buku tersebut sangat mengesankan.

Dia selalu memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca. Saya lihat, buku-buku yang hendak dia baca selalu tersusun di depan meja kerjanya.

Jika ada yang belum tuntas dibaca, dia minta driver-nya membawa ke kendaraannya yang selalu parkir di pinggir jalan sebelah utara kamar kerjanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved