Viral! Tulisan Blogger ini Menampar Pendukung dan Pembenci Ahok ‘Kita Semua Hanyalah Figuran’
Melalui situs inspirasi.co Fahd Pahdepie membuat tulisan yang sungguh ‘menampar’ bagi kedua pihak.
TRIBUN-TIMUR.COM - Vonis dua tahun penjara yang dijatuhkan pengadilan kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membuat perpecahan masyarakat Indonesia semakin tajam.
Baik kelompok pro dan kontra ramai-ramai membangun opini masing-masing.
Media sosial jadi wadah yang paling umum untuk menebar hasutan dan kebencian tiap harinya.
Hal ini yang membuat prihatin seorang blogger bernama Fahd Pahdepie.
Melalui situs inspirasi.co Fahd Pahdepie membuat tulisan yang sungguh ‘menampar’ bagi kedua pihak.
Menurutnya Indonesia bukan saja tentang Ahok.
Dan yang mengejutkan, menurutnya, polemik Ahok adalah pertaruangan politik belakan dan masyarakat hanyalah figuran semata.
Berikut isi tulisan lengkapnya:
Pasca-putusan pengadilan mengenai kasus yang menimpa Ahok, bangsa kita makin terbelah. Indonesia seolah terbagi ke dalam dua kubu ekstrem yang sama-sama keras kepala:
Kubu pertama, sebut saja mereka yang pro-Ahok, menganggap Indonesia dipenuhi kaum bigot dan bodoh. Tak kurang-kurang, kubu ini menganggap apa yang menimpa Ahok adalah buah dari ketololan para penentang Ahok yang mereka sebut ‘sok suci’ karena berlindung di balik jubah agama. Di media sosial, mereka merasa seolah Indonesia akan di-Suriah-kan, dengan tendensi yang agak nyinyir terhadap Islam dan muslim, juga lidah yang begitu ringan untuk tega mencela para ulama.
Kubu kedua, mereka yang senang Ahok dihukum karena kasus penistaan agama, yang entah mengapa dipenuhi rasa takut berlebihan bahwa Islam sedang dalam bahaya, yang menganggap kubu yang berlawanan dengan mereka—yang mendukung Ahok—sebagai kelompok yang hanya pantas tinggal di kerak neraka. Kubu ini tak kalah menggelikan, sebenarnya, merasa seolah semua orang, termasuk Jokowi tentu saja, dan semua kelompok di luar mereka sedang berkonspirasi menghancurkan Islam… Sedang mereka adalah korban yang teraniaya. Mereka menggalang kekuatan dalam festival berjilid-jilid, merasa bahwa kubu mereka selama ini sudah dizalimi dan dikriminalisasi.
Apakah Indonesia terlanjur terbelah se-ekstrem ini? Jika menengok linimasa media sosial kita, rasanya iya. Kita seolah diseret pada kenyataan yang mempertontonkan seteru antara dua kubu, yang keduanya merasa benar sendiri dan ingin menang sendiri.
Kepada keduanya, aku ingin ungkapkan kemuakanku!
Kepada kubu pertama: Indonesia tidak runtuh setelah kasus Ahok ini! Tak usah overacting. Berhentilah menganggap bahwa kalian paling mengerti Pancasila dan merasa bahwa kalian paling paham Bhinneka Tunggal Ika. Berhentilah merasa bahwa kalianlah yang paling toleran, pluralis, dan mengerti demokrasi. Bagiku, sungguh kalian tak lebih dari kelompok yang merasa paling toleran tetapi sekaligus bersikap paling diskriminatif pada yang tak sepaham dengan kalian.
Berhentilah mengatakan pada orang lain ‘bigot’ sambil nyinyir memandangi mereka yang berusaha menaruh iman pada agamanya. Jika kalian ingin dihormati sebagai seorang demokrat sejati, berhentilan menganggap kaum Muslim yang menjalankan syariat sebagai kaum onta yang ingin men-Timur-Tengah-kan Indonesia. Berhentilah merasa paling pintar sambil secara serampangan menganggap semua yang berbeda dengan kalian sebagai ‘kaum bumi datar’. Berhentilah merasa paling modern, paling hebat, paling Indonesia, paling Pancasila, paling Bhinneka Tunggal Ika, dengan cara membentur-menturkan NU dengan kelompok Islam lainnya, Banser dengan FPI, sambil memaki-maki para ulama atau habaib yang hanya kalian lihat cela-nya saja.