opini
Pekalah, Solusi Masa Depan Makassar
Alam impian atau pikiran orang Makassar sejak dahulu telah mendunia. Kalau begitu, pikiran orang Makassarlah yang menundukkan dunia.
Kaum Humanis terdiri dari sastrawan, seniman, ahli agama/teologi, guru kaum borjuis, orator (ahli pidato).
Mereka konsentrasi berpikir tentang jalan keluar kesulitan-kesulitan dunia dengan pola pemikiran kritis. Salah satu tokoh humanis tersebut adalah Leonardo da Vinci (1452-1519).
Adalah paduan yang sangat brilliant jika indera manusia bekerja sebagai golongan humanis disertai dengan bangunan kepekaan diri yang diharapkan mampu mengkristal menjadi kepekaan kolektif.
Mengamati peradaban Kota Makassar saya dalam suasana semangat berapi-api atas tekad mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mencetuskan Makassar (menuju) Kota Dunia dan saya berada pada optimisme total terhadap kerja keras Walikota Makassar saat ini (2017) Mohammad Ramdhan Pomanto (DP) didampingi Deng Ichal selaku Wakil Walikota Makassar melanjutkan langkah Makassar dalam menyusuri zona peradaban dunia.
Makassar kota dunia bagi penulis termaknai bahwa sebuah kota yang menawarkan keamanan dan kenyamanan warganya beraktifitas dengan sumber daya yang lebih unik, modern, dan memilki karakter yang unggul dan mungkin tidak dimiliki kota-kota dunia lainnya. Kota dunia butuh sikap dan tindakan, proses dan tentunya waktu.
Ini bukan lagi soal siapa yang keliru dan yang paling benar. Bukan soal berhasil dan gagal. Tetapi ini sudah menjadi tolak ukur kualitas “Makassar” mewujudkan impian positifnya.
Tantangan umum Kota Makassar saat ini adalah pemerintah dan warganya terus memacu diri mewujudkan kebersihan, mengatasi genangan air ketika hujan berdurasi lama disertai volume tinggi, kejahatan berkendara (begal, dsb).
Juga meneguhkan konsep tata ruang kota yang miliki proyeksi jangka panjang, kejahatan narkotika dan zat adektif lainnya yang sangat efektif menodai generasi pelanjut kehidupan Makassar.
Juga merawat, melestarikan, dan menampilkan kearifan-kearifan lokal Makassar di mata dunia.
BACA juga: Diduga Selingkuh dengan Istri Polisi, Seorang Jaksa di Selayar Nyaris Diamuk Massa
Saya tidak ingin menjadikan tantangan di atas adalah indikator mengecap pemerintah gagal, kepekaan diri mengantar saya ingin berkontribusi minimal pemikiran.
Dalam Wikipedia kata kepekaan ditafsirkan “kebolehan suatu alat mengesan perubahan kecil kuantiti yang diukurnya”. Di bagian lain dapat kita temukan uraian penafsiran kata kepekaan, seperti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dirumuskan bahwa kepekaan berasal dari kata peka.
Sementara peka diartikan perihal mudah bergerak, dan kesanggupan bereaksi terhadap sesuatu keadaan.
Saya tertarik membatasi cakupan kata “kepekaan” dengan membuat barisan kalimat arti kepekaan yang saat ini kita bicarakan adalah wujud nyata suatu pemikiran dan/atau tindakan sebagai respon atas sesuatu benda atau peristiwa yang patut membutuhkan respon.
Fenomena-fenomena negatif kota yang disebutkan di atas, selain regulasi hukum sebagai upaya paksa untuk mengatasinya, selain fisik aparatur pemerintah hadir di tengah-tengah warganya, adalah kepekaan warga Kota Makassar berikut segenap lapisan pemerintah dan aparat hukum efektif menangani hal tersebut.