Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anggap Petepete Smart Produk Gagal, Organda: Saat Uji Coba Saja Berasap

Menurutnya, jika Petepete Smart ini dioperasikan, dapat mematikan angkutan kota Petepete yang sedang beroperasi.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/SALDY
Sejumlah orang yang mengatasnamakan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Makassar melakukan aksi di Kantor Balaikota Makassar, Senin (6/2/2017). 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sopir angkutan kota atau petepete melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Balaikota, Jl Ahmad Yani, Makassar, Senin (6/2/2017).

Mereka mengatasnamakan anggota dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Makassar.

Dari sejumlah aspirasi yang disalurkan, satu diantaranya menolak kehadiran program Petepete mart yang dirintis oleh Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Aksi ini juga sempat tegang antara demonstran dengan aparat Satpol PP Makassar, pasalnya harapan demonstran yang ingin menemui Wali Kota Makassar Danny Pomanto, justru hanya ditemu Asisten 1 Pemkot Makassar M Sabri didampingi Kadis Perhubungan Makassar Mario Said, dan Kasatpol PP Makassar Iman Hud.

Kordinator Aksi Nur Alim mengatakan Pete-Pete Smart ini adalah proyek gagal, bahkan dinilai hanya pemborosan saja.

Bagaimana tidak, Petepete Smart ini, kata Nur Alim, rencananya diadakan melalui anggaran pemerintah, yang di sisi lain Pemerintah sudah memercayakan Organda mengelola Petepete yang ada.

"Pemborosan ji ini yang dilakukan Pemkot, kami harap jangan di tanding-tandingkan dengan yang lama, ujar Nur Alim.

"Petepete ini juga kan ada ijin dari pemerintah, dan anegnga kenapa Wali Kota jeteru pergi bikin lagi Petepete Smart. Ini tidak masuk akal," tambahnya.

Dengan itu, besar harapannya agar Danny Pomanto bisa membatalkan program Petepete Smart di Makassar.

Menurutnya, jika Petepete Smart ini dioperasikan, dapat mematikan angkutan kota Petepete yang sedang beroperasi.

Nur Alim mengaku berani mengatakan bahwa  Petepete Smart ini adalah produk gagal, pasalnya saat launcing saja armada yang dirakit dari mobil minibus jenis Daihatsu Grand Max ini sudah berasap.

Olehnya itu ia meminta bahwa program ini tidak perku dilanjutkan. "Masih banyak persoalan yang mendesak Kota ini untuk diselesaikan Pak Wali," katanya

Sementara itu, Asisten 1 Pemkot Makassar M Sabri mengatakan aspirasi dari demonstran ini akan ia catat dan diteruskan ke Walikota Makassar.

Pemkot Makassar kata Sabri, menerima semua usulan dan saran setiap warga Makassar demi kebaikan bersama.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved