Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rafika Tewas Dibunuh

Tiap Malam, Begini Dekatnya Tempat Tidur Rafika dengan Satpam Pembunuhnya

Dua benda dijadikan dasar penyidik, pisau dapur bergagan warna pink (merah muda) dan puntung rokok.

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI/HIMAX/HAND OVER
Saleh (kanan), personel satuan pengamanan kompleks perumahan Yusuf Bauty Garden, Jl Yusuf Bauty, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi tersangka kasus pembunuhan Rafika Hasanuddin (21). Dia mengaku nekat menghabisi nyawa gadis calon apoteker itu karena ingin mencuri phablet merek Himax M1 Y13 sehrga Rp 1,5 jutaan milik korban. Rafika ditemukan tewas di rumahnya di perumahan Yusuf Bauty Garden, Senin (16/1/2017), malam. Pertama kali dilaporkan tersangka. 

"Jadi awalnya mencuri hondphone tapi ditahu korban dan korban sempat lawan pelaku dan pelaku langsung menahan kepala korban dan membentur kepala korban ke dinding," kata Dicky.

Setelah itu, korban yang sudah dalam tergeletak di lantai kamar, tersangka pun meraih pisau itu dan menusuk ke leher korban disebelah kanan hingga tembus dan pelaku menarik pisau ke arah kiri.

Dicky menyebutkan, tersangka berusaha mengaburkan barang bukti dan menarik korban ke depan kamar mandi dan tutup wajahnya dengan kain sarung, setelah itu Saleh termenung di kamar yang lain.

"Pelaku akui setelah membunuh sempat termenung di kamar lain, setelah itu dia mengambil obeng dan bercak darahnya ada di sana. Ia takut dan pergi mencuci pisau dan obeng itu," katanya.

Satpam Termenung

Kejadiannya sekitar pukul 23.00 wita. Saat itu, Ika baru pulang ke rumah.

"Jadi sekira pukul 23.00 wita, korban pulang. Ternyata pelaku mengikuti korban sampai masuk ke dalam rumah," ujarnya.

Ika langsung masuk ke ruang tengah lalu meletakkan handphone di meja tanpa menutup pintu terlebih dahulu. Karena pintu terbuka, Saleh leluasa mengendap masuk dan mengambil telepon selular di meja kemudian keluar.

Saat itu, Ika sedang ganji baju dan kaget melihat Saleh.

"Korban ini mau ganti baju. Tapi tiba-tiba pergoki si Saleh mau ambil handphone yang disimpan di meja, korban ini kejar. Karena ketahuan dia hantamkan kepala pelaku ke tembok, setelah pingsan dia pukul lagi. Baru dia ambil pisau tusuk lehernya dan gorok, " jelas Kombes Dicky.

Setelah tewas, Saleh sempat merenung dikamar korban sambil merokok.

Dia lalu mencuci pisau yang digunakan membunuh dan membuangnya ke atas jendela belakang kamar korban.

Beserta obeng yang sebelumnya mau dia ambil namun karena ada darah akhirnya ikut dibuang bersama pisau.

Dia juga lalu menutup jasad korban dengan sarung, kemudian keluar melalui pintu depan.

Saleh sempat menurunkan sakral lampu yang ada disamping. Lalu kembali ke pos melalui samping rumah yang langsung menyamping dengan posnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved