Rafika Tewas Dibunuh
Kapolres Luwu Kunjungi Keluarga Rafika, Paman Minta Saleh Dihukum Mati
"Kita minta pelaku harus di hukum seberat-beratnya, minimal hukuman mati," kata Yusri Yunus.
Penulis: Desy Arsyad | Editor: Ilham Mangenre
Tersangka merokok di sela rekonstruksi.
Termasuk saat satpam perumahan tersebut menggorok leher korban memakai pisau dapur.
Dalam rekonstruksi itu juga, terungkap bahwa pelaku sempat merokok sambil merenung di TKP usai menghabisi nyawa korban hingga pukul 03.00 wita Minggu (15/1/2017).
Baca juga: Satpam Perumahan Yusuf Bauty Jadi Pelaku Utama Pembunuhan Rafika
Selama reka ulang, keurumunan warga tak terbendung, padat.
Kombes Erwin Zadma menjelaskan bahwa ada beberapa kecurigaan polisi terhadap Saleh sehingga kemudian ditetapkan tersangka.
Kecurigaan bermula dari darah pada pisau yang ditemukan di TKP, Sabtu (14/1/2017), atau hari keempat setelah korban tewas antara pukul 22.00 wita hingga 23.00 wita.
Kecurigaan lain muncul atas pengakuan warga sekitar akan perilaku Saleh.
"Kecurigaan kita semakin kuat ketika ada laporan warga jika si Saleh ini pernah kedapatan mengintip warga lain.
Dari situ kita curiga kalau ini orang ada kelainan. Itu setelah hasil labfor darah di pisau cocok dengan darah korban," kata Erwin.
Datangi Polres Gowa
Ratusan keluarga almarhumah Rafika, yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (Ipmil) Raya mendatangi Mapolres Gowa, Kamis (19/1/2017).
Mereka ingin melihat langsung wajah pelaku yang ketika itu baru saja ditetapkan sebagai tersangka.
Ketua Umum PB Ipmil, Noldi, mengatakan, keluarga dan Ipmil ingin mengetahui bagaimana kronologi pembunuhan Rafika dan mendesak polisi mengusut tuntas kasus.
Keluarga korban pun berharap pelaku dihukum dengan hukuman seberat-beratnya.