Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rafika Tewas Dibunuh

Kapolres Luwu: Kita Kawal Kasus Rafika Sampai Selesai

Yanuari dan rombongan disambut paman almarhumah Yusri Yunus dan tante Rafika serta anggota keluarga lainnya.

Penulis: Desy Arsyad | Editor: Ilham Mangenre

TRIBUNLUWU.COM, BAJO- Kapolres Luwu AKBP Ahmad Yanuari Insan berkunjung ke rumah keluarga duka almarhumah Rafika Hasanuddin (22), Jl Gunung Latimojong, Desa Balla, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, Jumat (20/1/2017) pagi.

Yanuari dan rombongan disambut paman almarhumah Yusri Yunus dan tante Rafika serta anggota keluarga lainnya.

"Polri sudah melakukan upaya sedemikian rupa, bekerja keras dalam waktu kurang dari tiga kali 24 jam terungkap kasusnya," kata Yanuari Insan kepada keluarga almarhumah.

Kapolres juga menyampaikan bahwa pelaku harus dihukum berat.

"Kita juga dari pihak Polres maunya tersangka dihukum mati, tapi ada proses hukum di pengadilan yang jalani,

tergantung putusan hakim, tapi kita akan tetap terus mengawal kasus ini sampai selesai," ujar Yanuari.

Baca juga: Satpam Perumahan Yusuf Bauty Jadi Pelaku Pembunuhan Rafika

Yusri Yunus menganggukkan kepala mendengar perkataan kapolres.

Yanuari berharap keluarga bersabar dan tabah serta mempercayakan penegak hukum menuntaskan kasus Rafika.

Yusri mengatakan, tersangka pembunuh Rafika, Saleh, dihukum setimpal.

"Kita minta pelaku harus di hukum seberat-beratnya, minimal hukuman mati," kata Yusri Yunus.

Yusri juga mengungkapkan bahwa keluarga tak bisa menerima Rafika dibunuh.

Saleh 26 Adegan

Setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Rafika Hasanuddin (22), Saleh (38) langsung digiring ke tempat kejadian perkara, Perumahan Yusuf Bauti Garden, Manggarupi, Kabupaten Gowa, Kamis (19/1/2017) malam.

Ditreskrimum Polda Sulsel Kombes Erwin Zadma dan Kapolres Gowa AKBP Ivan Setiadi yang memimpin rekonstruksi.

Saleh memeragakan 26 adegan pembunuhan gadis alumnus Jurusan Farmasi UIT Makassar, itu.

Tersangka merokok di sela rekonstruksi.

Saleh merokok saat rekonstruksi pembunuhan Rafika Hasanuddin.
Saleh merokok saat rekonstruksi pembunuhan Rafika Hasanuddin.

Termasuk saat satpam perumahan tersebut menggorok leher korban memakai pisau dapur.

Dalam rekonstruksi itu juga, terungkap bahwa pelaku sempat merokok sambil merenung di TKP usai menghabisi nyawa korban hingga pukul 03.00 wita Minggu (15/1/2017).

Baca juga: Satpam Perumahan Yusuf Bauty Jadi Pelaku Utama Pembunuhan Rafika

Selama reka ulang, keurumunan warga tak terbendung, padat.

Kombes Erwin Zadma menjelaskan bahwa ada beberapa kecurigaan polisi terhadap Saleh sehingga kemudian ditetapkan tersangka.

Kecurigaan bermula dari darah pada pisau yang ditemukan di TKP, Sabtu (14/1/2017), atau hari keempat setelah korban tewas antara pukul 22.00 wita hingga 23.00 wita.

Kecurigaan lain muncul atas pengakuan warga sekitar akan perilaku Saleh.

"Kecurigaan kita semakin kuat ketika ada laporan warga jika si Saleh ini pernah kedapatan mengintip warga lain.

Dari situ kita curiga kalau ini orang ada kelainan. Itu setelah hasil labfor darah di pisau cocok dengan darah korban," kata Erwin.

Datangi Polres Gowa

Ratusan keluarga almarhumah Rafika, yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (Ipmil) Raya mendatangi Mapolres Gowa, Kamis (19/1/2017).

Mereka ingin melihat langsung wajah pelaku yang ketika itu baru saja ditetapkan sebagai tersangka.

Ketua Umum PB Ipmil, Noldi, mengatakan, keluarga dan Ipmil ingin mengetahui bagaimana kronologi pembunuhan Rafika dan mendesak polisi mengusut tuntas kasus.

Keluarga korban pun berharap pelaku dihukum dengan hukuman seberat-beratnya.

Kepolisian diminta terbuka dalam pengusutan kasus pembunuhan sadis itu.

Kepada awak media, keluarga korban Andi Mahmud menyempaikan agar pelaku dijatuhi hukuman setimpal.

"Kalau perlu nyawa dibayar nyawa. Saya tidak mau jika hanya hukuman lima tahun atau 10 tahun karena kalau begitu mending saya membunuh juga.

Gampang saja dia bunuh orang. Kalau tidak setimpal nanti kita akan balas dendam," kata Andi Mahmud.

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Darwis Akib, yang meladeni rombongan keluarga almarhumah.

"Silakan hubungi saya kapan saja untuk mempertanyakan perkembangan kasusnya. Saya akan selalu terbuka," ujarnya. 

Motif Pelaku

Terungkap, motif Saleh membunuh Rafika hanya karena ingin mencuri handphone korban.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani, usai rekonstruksi, menjelaskan jika pelaku mengikuti korban ketika pulang ke rumah.

"Jadi sekira pukul 23.00 wita, korban pulang. Ternyata pelaku mengikuti korban sampai masuk ke dalam rumah," ujarnya.

Begitu di dalam rumah, korban tidak menutup pintu sehingga pelaku dengan mudah masuk.

"Korban ini mau ganti baju. Tapi tiba-tiba pergoki si Saleh mau ambil Handphone yang disimpan di meja, korban ini kejar karena ketahuan dia hantamkan kepala pelaku ke tembok, setelah pingsan dia pukul lagi. Baru dia ambil pisau tusuk lehernya dan gorok,"

Setelah tewas, Saleh sempat merenung di kamar korban sambil merokok.

Dia lalu mencuci pisau yang digunakan membunuh dan membuangnya ke atas jendela belakang kamar korban, beserta obeng yang akan ia ambil.

Namun karena ada darah, akhirnya ikut dibuang dengan pisau.

Pelaku lalu menutup jasad korban dengan sarung, lalu keluar melalui pintu depan.

Saleh sempat menurunkan saklar lampu yang ada di samping. Lalu kembali ke pos yang berada di samping rumah korban. (Umming/Darul/tribun-timur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved