Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir, Pengusaha Tambak di Bacukiki Parepare Rugi hingga Rp 1 Miliar

"Akibat banjir, udang paname yang sudah 2 bulan lebih dan tinggal satu bulan kedepan bisa dipanen gagal. Udang yang hilang mencapao 1 juta ekor,"jelas

Penulis: Mulyadi | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
Tingginya insentitas curah hujan yang terjadi di Kota Parepare mengakibatkan sejumlah ruas jalan tergenang air, di antaranya Jl Lahalede, Senin (24/10/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE- Curah hujan yang tinggi di Kota Parepare yag membuat terjadinya banjir di sejumlah titik, khususnya di Kecamatan Bacukiki berdampak meruginya pengusaha tambak.

Salah satu pengusaha tambak udang paname di Kelurahan Wattang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Latif (51) menjelaskan, dampak banjir setinggi 1,5 meter ini membuatnya rugi hingga Rp 1 Miliar dari tambak miliknya seluas 4 hektar.

"Akibat banjir, udang paname yang sudah 2 bulan lebih dan tinggal satu bulan kedepan bisa dipanen gagal. Udang yang hilang mencapai 1 juta ekor,"jelasnya.

Ia mengatakan, dampak banjir selain udang yang tinggal sebentar dipanen hilang, rumah tempat pekerjanya pun ikut rusak akibat terjangan air."Sekitar 40 hektar tambak di Wattang Bacukiki dan mayoritas terkena banjir,"jelasnya.

Latif menambahkan, dirinya belum bisa berbuat apa-apa meskipun kondisi air surut karena takutnya kondisi yang sama jangan sampai terjadi kembali karena curah hujan yang masih tinggi.

"Semenjak 20 tahun terakhir, peristiwa banjir kemarin tergolong besar,  kemungkinan penyebab terjadinya banjir selain debit air besar tetapi juga  pendangkalan sungai karajae. Kami berharap, pemerintah bekerja cepat, banjir itu terjadi karena sungai kian sempit ditambah dangkal, sehingga kala air dalam volume besar tiba, terjadilah banjir,"jelasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved