Polemik Kerajaan Gowa
Polda Sulsel Rencana Kirim Benda Pusaka Balla Lompoa ke Jakarta
Karena alat yang dimiliki tim Inafis Polda Sulsel masih terbatas
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Polda Sulsel berencana akan mengirim benda pusaka Balla Lompoa kerajaan Gowa untuk proses identifikasi di Jakarta.
Hal itu diungkapkan Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulsel Jl Perintis Kemerdekaan, Selasa (27/9/2016).
Menurut Anton, hal itu dilakukan karena alat yang dimiliki tim Inafis Polda Sulsel masih terbatas untuk mengetahui kasus pencurian permata mahkota.
"Sebenarnya untuk proses identifikasi lebih lanjut, benda ini kita rencana kirim ke mabes polri karena alatnya disana saya pikir lebih lengkap," kata Anton.
Anton, mantan Kadiv Humas Polri ini menjelaskan, jika benda pusaka yang saat ini masih berada di Balla Lompoa tidak dikirim, proses kasus akan lama.
Pasalnya, alat yang akan digunakan proses identifikasi kasus pencurian permata mahkota Balla Lompoa adalah sebesar sebuah mobil truk.
"Jadi sebenarnya repot kalau alat itu dikirim ke makassar karena kita akan butuh pesawat untuk angkut alat itu dan tentu biaya besar," jelas Anton.
Saat ini, penyidik Polda Sulsel juga telah memeriksa 25 saksi dari dua bela pihak yang lapor hilanganya dan pencurian beberapa permata mahkota kerajaan.
Dari 25 saksi tersebut, Ditreakrimum yang tangani kasus ini periksa 14 saksi dari pemerintah kabupaten Gowa dan 11 saksi dari pihak Kerajaan Gowa. (*)