Setelah Kasus Penyanderaan Bayi Nindi, Indikasi Penjual Bayi Parepare Mencuat
Ia menjelaskan, jika modus yang dipakai, dengan awalnya membantu ketika hamil dan seluruh biayanya ditanggung hingga melahirkan.
Penulis: Mulyadi | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE-Indikasi penjualan bayi di Parepare semakin mencuat, setelah terjadi kasus penyanderaan bayi Ninida Fauziah Iswandi oleh Suryani Abbas di Jl Kesuma Timur, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Bacukiki, beberapa waktu lalu.
Menurut salah satu warga Kesuma Timur yang tidak mau dipublikasikan namanya mengatakan,Minggu (7/8/2016), transaksi penjualan bayi dengan memanfaatkan perempuan penghibur malam untuk melahirkan bayi sudah lama terjadi."
"Kasus Nindi ini menjadi kasus awal, sementara sebelumnya sudah banyak terjadi proses jual beli bayi yang dilahirkan dari PSK untuk melahirkan,"katanya.
Ia menjelaskan, jika modus yang dipakai, dengan awalnya membantu ketika hamil dan seluruh biayanya ditanggung hingga melahirkan. Setelah melahirkan kemudian diminta membayar dan jika tidak bisa membayar maka anaknya yang diambil.
"Anaknya diambil dan biasanya ada pemesanan bayi dengan kisaran harga sekitar Rp 5 juta untuk satu orang bayi,"katanya.
Amel dan Iswandi serta bayinya, di evakuasi dari jalan Kesuma Timur, karena mendapat teror dari preman yang berada di kompleks dari yang memang dikenal sebagai daerah tempat hiburan malam di Kota Parepare tersebut.
Aktivis Perempuan, Kota Parepare, Sri Surya Aryani mengatakan, memindahkan bayi dan kedua orangtuanya yang sempat menjadi korban penyanderaan oleh Suryani Abbas karena kondisi kos-kosannnya sudah tidak kondusif.(*)
"Ada telpon dari Amel karena sempat mengalami teror sehingg kita langsung memindahkannya dari tempat kos-kosannnya di jalan Kesuma Timur,"jelasnya.