Ramadan 1437 H
Hukum Makmum Membaca Al-Fatihah Sesudah Imam
maka telah terjatuh dalam dosa karena telah membaca melebihi Al-Fatihah
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Ada makmun membaca Al-Fatihah setelah imam membaca surat paling mulia tersebut. Bagaimana hukumnya?
Fatwa Syaikh Bin Bazz rahimahullah
Para ulama berbeda pendapat tentang hukum makmum membaca surat Al-Fatihah di salat jahriyyah (imam mengeraskan suara dalam membaca Al-Qur’an).
Bagi ulama yang berpendapat makmum diam, tidak membaca surat Al-Fatihah jika bacaan imam terdengar (ini pendapat yang terkuat) maka tentu mereka memandang makmum lebih tidak boleh lagi membaca surat lain sesudah Al-Fatihah saat imam mengeraskan bacaannya.
Namun, bagaimanakah pendapat ulama yang mengharuskan makmum membaca Al-Fatihah walaupun imam mengeraskan bacaannya (shalatjahriyyah)?
Bagi ulama yang mengharuskan makmum membaca Al-Fatihah pun melarang makmum dari membaca Al-Qur’an sesudah membaca Al-Fatihah.
Contohnya adalah Fatwa Syaikh Bin Bazz rahimahullah, beliau berkata,
لا يجوز للمأموم في الصلاة الجهرية أن يقرأ زيادة على الفاتحة
“Makmum tidak boleh membaca melebihi dari bacaan Al-Fatihah di dalam shalat jahriyyah”
بل الواجب عليه بعد ذلك الإنصات لقراءة الإمام
“bahkan kewajibannya setelah membaca Al-Fatihah adalah diam untuk mendengarkan bacaan Imam”
لقول النبي صلى الله عليه وسلم: ((لعلكم تقرءون خلف إمامكم))؟
Dalilnya adalah sabda Nabi shalallahu alaihi wa sallam, “Kalian tadi membaca di belakang Imam Kalian?”
قلنا: نعم، قال: (لا تفعلوا إلا بفاتحة الكتاب فإنه لا صلاة لمن لم يقرأ بها)،
Kami menjawab, ”Ya”, Beliaupun menanggapinya, “Janganlah kalian lakukan hal itu kecuali membaca Al-Fatihah karena sesungguhnya tidak sah shalat seseorang yang tidak membacanya (Al-Fatihah)” (HR. Imam Ahmad ,Syaikh Bin Baz menyatakan bahwa sanadnya shahih- pent).