WNI Disandera di Filipina
Tahu Anaknya Ditangkap, Ibu Syamsir Langsung Menangis
Setelah mengetahui anaknya ikut disandera, ia tak pernah lagi berhenti menangis mengingat anak.
Penulis: Sudirman | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, BELOPA - Lamin, ibu warga Luwu yang disandera militan Abu Sayyaf, Syamsir, langsung menangis setelah mengetahui anaknya disandera di Filipina.
Kepala Desa, Kanna Utara, Gazaling Nur Salam, Minggu (17/4/2016), mengatakan, Lamin baru mengetahui anaknya disandra di Filipina, setelah menonton TV pagi tadi.
Setelah mengetahui anaknya ikut disandera, ia tak pernah lagi berhenti menangis mengingat anak.
Selain menangis, Lamin, juga tak memiliki nafsu makan, karena memikirkan terus anaknya.
"Kami cuma pasrah dan terus mendoakan agar, Syamsir, bisa selama," tambah Gazaling.
Warga Negera Indonesia (WNI) kembali menjadi korban pembajakan kapal dan penyanderaan di wilayah konflik Filipina Selatan.
Dalam insiden sekitar pukul 18.31 wita, Jumat (15/4/2016) malam, di perairan perbatasan Filipina-Malaysia itu, satu WNI yang menjadi anak buah kapal terluka akibat tembakan, lima ABK selamat, dan empat lainnya diculik kelompok bersenjata.
Dari sepuluh sandera, salah satunya adalah pelaut asal Tana Luwu, Syamsir. Pelaut asal Bassesang Tempe (Bastem) itu ikut dalam rombongan pelaut yang disandera perompak.