Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bocah Tuna Netra Penghafal Al Quran

Bocah Makassar Mashita, Tuna Netra yang Mampu Hafal dan Lafalkan Al Quran dengan Merdu

"Saya juga kaget waktu selesai shalat, Mashita sudah dikerumuni orang-orang," ujarnya.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN TIMUR/SALDY
Mashita Putri Nashira (8), menjadi perhatian dan kebanggaan warga lorong 41 no 53, Jl Abubakar Lambogo, Kelurahan Bara-Barayya, Kecamatan Makassar, bocah tuna netra penghafal Al Quran 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Dia, Mashita Putri Nashira (8), menjadi perhatian dan kebanggaan warga lorong 41 no 53, Jl Abubakar Lambogo, Kelurahan Bara-Barayya, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Betapa tidak, pekan depan ia bakal tampil di salah satu acara Hafidz Indonesia yang dilaksanakan siaran televisi nasional RCTI di Jakarta, Selasa 8 Maret, mendatang.

Ia diundang secara khusus, bukan karena bisa menghafal ayat-ayat suci Al-Quran, namun karena dia seorang panyandang disabilitas (Tuna Netra) yang bisa mengalunkan suara merdu dari setiap butiran surat Juz Amma.

"Alhamdulilah, anak kami diundang oleh tim kreatif dari RCTI, untuk tampil diacara Hafidz Indonesia," kata Ayah Mashita Nasruddin, didampingi Isterinya Irawati, saat ditemui Tribun, dirumahnya, Minggu (6/3/2016).

Berbeda dengan anak sebayanya, Mashita kata Nasruddin, bisa menghafal surat Juz Amma, melalui otodidak, atau dengan mendengar berulang-ulang lantunan ayat suci Al-Quran melalui televisi dan dari Smart Phone ibunya.

"Saya juga heran, ini anak bisa hafal 30 juz tanpa pernah kami ajar atau tuntun," ujar Nasruddin.

Keseharian anak kedua dari tiga bersaudara ini, sebagai pelajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Yapti Makassar. Saat ini, Mashita duduk dibangku kelas dua.

Nasruddin mengatakan anaknya bisa menghafal 30 Juz, di usia 6 tahun.

Disekolah Mashita sendiri, hanya diberi pelajaran tentang isyarat tubuh dan pendidikan dasar.

"Sedangkan menghafal Al-Quran melalui televisi dan hape mamaknya," kata Nasruddin dengan haru.

Makassar 1 Juli 2008, Mashita dilahirkan oleh ibunya tercinta, di Rumah Sakit Pertiwi, dalam kondisi prematur.

Ia lahir dalam usia 7 bulan didalam kandungan Irawati, dengan berat 1 kilo.

"Namun dengan perlindungan yang kuasa, anak dan istri saya selamat dan diberi kesehatan," Nasruddin menambahkan.

Nasuruddin, bukanlah pejabat atau pengusaha. Dia adalah adalah keluarga sederhana.

Nasruddin saat ini, tercatat sebagai honorer di Sekretariat Kantor DPRD Sulawesi Selatan.

Dikaruniai seorang anak yang pandai menghafal 30 juz dengan kondisi yang tidak normal seperti saat ini, membuat Nasrudddin bangga.

Ia yakin, keluarganya besarnya bisa mendapat tempat yang terbaik di "Syurga- Insya Allah" dengan adanya seorang Mashita.

Mashita sebelum tidur ataupun beranjak dari tempat tidur, tidak lepas dengan membaca surat-surat Al-Quran yang dia hafal.

Dengan hidup berkecukupan, Mashita tidak memilih makanan layaknya anak-anak lainnya. Dirumahnya ia hanya makan nasi , telur, roti serta susu cokelat.

"Tidak adaji kasian dia naminta," ujar Nasruddin.

Dirumah, Mashita dikenal sosok yang periang, ketika ada tetamu yang masuk kerumahnya tanpa bersalam, pasti ia menegurnya.

"Bapak-Ibu assalamu alaikum ki' kalau masuk rumah," kutip Mashita yang dicontohkan ayahnya.

Dengan kemampuannya menghafal Juz Amma, Nasruddin baru ini mengikutkan anaknya pada lomba 17an antar RW yang diadakan kelurahan Bara-Barayya, dan saat itu Mashita pun keluar sebagai juara 1 mengalahkan anak yang normal.

Nasruddin menjelaskan nama, Mashita Putri Nashira memiliki arti sendiri. Mashita adalah seorang yang mati syahid oleh Firaun, Putri adalah anak perempuan, sedangkan Nashira adalah gabungan dari nama kedua orang tuanya Nasruddin dan Irawati.

● Undangan Khusus dari RCTI

Nasruddin menceritakan mengapa anaknya diundang khusus oleh tim kreatif RCTI, itu setelah video Mashita beredar di media sosial Facebook.

Awal sehingga Mashita beredar videonya di FB, saat berkunjung di Mall Panakkukang.

Nasruddin menjelaskan waktu itu Mashita dan kakaknya sedang duduk ditangga Mall Panakkukang Makassar.

Dia duduk ditangga, bertujuan menunggu Nasruddin yang sedang shalat di Mushalla.

Namun sembari menunggu ayahnya, Mashita yang didampingi kakanya, melantunkan surat-surat Juz Amma dengan suara yang merdu.

Mashita pun dikerumuni oleh pengunjung Mall, dan ditanya sambil direkam, siapa nama ayah, alamat, dan beberapa pertanyaan.

"Saya juga kaget waktu selesai shalat, Mashita sudah dikerumuni orang-orang," ujarnya.

Tidak lama setelah kunjungannya di Mall, tiba-tiba seorang tim kreatif dari RCTI menghubungi Nasruddin untuk mengajak Mashita tampil di Hafiz Indonesia.

Nasruddin mengharapkan, dengan adanya undangan di RCTI, ia bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga, Sulawesi Selatan, khususnya warga Makassar.

● Indonesia

Ke Tribun Mashita mengaku akan tampil di Indonesia.

"Saya mau tampil di Indonesssiaaa," kata Mashita disambut tawa keluarganya.

Kedatangan Tribun, membuat tetangga Mashita dan keluarganya berkumpul dirumah Mashita yang semi permanen itu.

Mashita juga mengatakan pernah juara 1 disaat lomba 17 agustus tahun lalu.

"Saya juara 1 ka dulu lomba mengaji disini," katnya seraya sebut suka minum susu Milo.

Saat ditanya apa cita-citanya, Mashita pun canggung. "Presiden saja deh," tambahnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved