Pernyataan Sikap Muslimah HTI Tentang Kekerasan Ibu dan Anak
Pernyataan sikap hasil KIN
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Ina Maharani

Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad
Tribun-Timur. Com, Makassar- Tinggi dan semakin beragamnya bentuk kekerasan terhadap ibu dan anak membuat sejumlah masyarakat, ormas dan beberapa perkumpulan atau LSM yang peduli terhadap ibu dan anak, resah akan kondisi tersebut.
Hal senada juga menjadi sikap Muslimah Hisbut Tahrir (MHT) Indonesia Dewan Pengurus Daerah (DPD) Sulselbar saat berkunjung ke kantor Tribun Timur Jl Cendrawasih No. 430, Rabu (30/12/15). Kunjungan tersebut dipimpin Rahmawaty Kasim, Ketua DPD I Muslimah HTI.
Mereka memaparkan sejumlah pernyataan sikap Muslimah HTI yang dihasilkan oleh Kongres Ibu Nusantara (KIN) III yang digelar di gedung Teater Menara Phinisi LT 3 Universitas Negeri Masyarakat, Minggu (20/12/2015).
Rahmawaty dalam penjelasannya menuturkan bahwa negara merupakan perisai hakiki bagi ibu dan anak. Sudah sepatutnya katanya para pemangku kebijakan menyadari itu agar tindak kekerasan bisa dihapuskan.
"Kekerasan terhadap ibu dan anak semakin tidak bisa terhindarkan. Ini akibat sistem sosial dan sanksi yang pemerintah jatuhkan terhadap pelaku kekerasan terhadap ibu dan anak tidak menggigit alias memberikan efek jerah ". Tambahnya.
Sebagai informasi tambahan bahwa KIN Muslimah HTI yang sekaligus memperingati hari ibu tersebut serentak dilakukan di 59 kota di Indonesia pada rentang tanggal 19-26 Desember 2015. Sementara untuk DPD Sulselbar dihadiri 750 orang yang terdiri dari kalangan intelektual, mubalghah, Majelis Ta'lim, Aktivis LSM / Ormas / Orpol, penggerak dan tokoh perempuan. KINpun melahirkan sejumlah pernyataan sikap yang diyakini bisa menuntaskan masalah kekerasan terhadap ibu dan anak.
Pernyataan sikap hasil KIN:
1. satu-satunya sistem yang mampu menjadi perisai hakiki bagi ibu dan anak hanyalah sistem khilafah Islamiyah. Khilafah pula yang akan memberikan kedudukan terhormat pada perwmpuan ditengah masyarakat dan menjamin ibu menjalankan fungsi utamanya mempersiapkan generasi unggul penerus dan penjaga peradaban mulia.
2. Suatu kewajiban bagi seorang muslimah untuk meyakini bahwa sitem Islamlah satu-satunya sistem yang bisa menyelesaikan permasalahan manusia tanpa menimbulkan kerugian atau permasalahan baru bagi siapapun.
3. Hendaknya semua pihak berkomitmen untuk memperbaiki kondisi diri dan keluarga tanpa meninggalkan upaya sungguh-sungguh untuk terlibat dalam menyelesaikan persoalan bangsa melalui upaya perjuangan menegakkan Khalifah Islamiyah.