Cuhat Pengemudi Go-Jek: Disuruh Bayar Rp 92 Juta Gara-gara Order Ini
"Tolong share ini agar semua orang tau kenyataan dibalik orang2 tertindas," demikian ditulisnya.
Dia suami saya yang cari nafkah demi makan untuk keluarganya. Banyak diluar sana ayah dari anak2 dan tulang punggung keluarganya yang mengais rizki demi menghidupi orang2 yang dia sayangi.
Kami, hanya berusaha mencari nafkah agar kami tidak kesulitan, agar anak2 punya masa depan. Jangan kalian renggut dengan adanya ganti rugi atau menyita harta benda hanya karena perusahaan kalian krisis!
Kalian manusia yang tidak manusiawi...
Tolong share ini agar semua orang tau kenyataan dibalik orang2 tertindas.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/12/215), menanggapi kekecewaan dan protes dari pengemudi Go-Jek, Wakil Direktur Pemasaran PT Go-Jek Indonesia, Pingkan Irwin mengatakan, saknsi sudah diambil berdasarkan realitas di lapangan.
Pingkan menyebutkan bahwa pemantauan terhadap para pengemudi yang diduga melakukan kecurangan sudah dilakukan selama beberapa bulan terakhir. Bahkan, lanjutnya, Go-Jek sudah memberikan peringatan kepada para pengemudi yang nakal.
"Semua akun driver yang terkena suspend kemarin sudah kami review secara menyeluruh, dan kami menemukan bukti bahwa driver tersebut telah membuat puluhan order fiktif menggunakan akun palsu," tuturnya melalui keterangan tertulis.
Namun demikian, Pingkan menuturkan, Go-Jek masih membuka kesempatan bagi para pengemudi yang ingin kembali bekerja sesuai prosedur yang ditetapkan.
Tim sudah disiagakan di masing-masing daerah untuk membantu para pengemudi mengaktifkan akun mereka kembali. Namun, para pengemudi tersebut harus membayar denda terlebih dahulu yang besarannya berbeda tergantung pada jumlah order fiktif yang terdeteksi
"Kami menganggap serius masalah ini dan langkah ini telah kami ambil untuk memastikan bahwa hanya driver-driver terbaik dan jujur yang dapat menjadi bagian dari keluarga besar Go-Jek Indonesia," tuturnya.
Berikut sedikit penjelasan mengenai situasi beberapa hari terakhir ini, semoga dapat memberikan kejelasan mengenai kebijakan yang telah kami ambil.
Posted by GO-JEK on Tuesday, 1 December 2015