Pedagang Jajanan Buka Puasa di Makassar Untung Rp 200 Ribu Per Hari

"Keuntungan selama Ramadan bisa dua hingga tiga kali lipat dibanding kondisi normal, karena pembeli lebih banyak," kata salah seorang pedagang jajanan Nursiah di Jalan Masjid Raya, Makassar, Rabu.
    
Menurut dia, aneka jenis kue yang rata-rata dijual Rp2.000 per tiga biji, dapat memberikan keuntungan Rp500 - Rp1000. Sehingga persediaan kue yang dijual per hari jika terjual habis dapat memberikan keuntungan sebanyak Rp 200 ribu per hari.
    
Sementara dalam kondisi normal, lanjut dia, biasanya hanya sepertiga dari jajanannya yang terjual, sehingga keuntungannya hanya Rp 50 ribu per hari.
    
Hal senada dikemukakan pusat jajanan di kawasan Masjid Al Markaz Al Islamy Jenderal Jusuf, Makassar Musdalifah.
    
Dia mengatakan, sejak hari pertama Ramadan rata-rata mendapatkan keuntungan sekitar Rp 150 ribu per bulan dari hasil penjualan cendol, es kelapa muda dan aneka kue tradisional Sulsel seperti pallu butung, pisang ijo dan jalang kote.
    
"Rata-rata pembeli adalah pegawai kantoran yang mungkin tidak sempat lagi membuat kue untuk buka puasa," katanya.

Selain pedagang jajanan yang meraih keuntungan yang cukup signifikan pada saat Ramadan, penjual makanan siap saji di Makassar juga meraup untung.
     
Salah seorang pedagang makanan siap saji Hatijah di Jalan Sunu, Makassar mengatakan, pembeli aneka lauk-pauk mulai ramai pada pukul 16.00 Wita hingga menjelang buka puasa.
     
"Yang paling laris adalah sayur bening dan lauk seperti semur tahu, kari ayam, ikan gurami goreng dan ikan bandeng bakar," katanya.
     
Dari hasil penjualan tersebut, lanjut dia, dapat memberikan keuntungan Rp175 ribu per hari dan bila berjualan hingga malam hari bisa mencapai Rp250 ribu.(*/tribun-timur.com)