Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Beasiswa

Pemprov Sulsel Tolak Beasiswa dari Pertamina

Pemprov Sulsel Tolak Beasiswa dari Pertamina

Editor: Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Kadisdik Patabai Pabokori, menolak beasiswa program pendidikan sarjana strata satu yang ditawarkan oleh PT Pertamina untuk 30 orang di wilayah timur Indonesia.
    
"Kami sangat sayangkan dan sekaligus kaget karena begitu besar nama Pertamina namun hanya memberikan beasiswa 30 orang untuk wilayah timur Indonesia," katanya di Makassar, Rabu usai mendampingi gubernur menerima PT Pertamina terkait penyampaian program beasiswa tersebut.
    
Dengan jumlah tersebut berarti Sulsel mendapatkan beasiswa untuk lima orang dan semula ia tidak mengharapkan demikian.
    
Pemprov Sulsel, katanya membandingkan, mengeluarkan biaya sekitar Rp120 miliar untuk program beasiswa pendidikan 500 doktor (S3) di luar negeri. Biaya tersebut termasuk untuk biaya hidup, kesehatan dan pendidikan peserta beasiswa hingga selesai.
    
"Saya pikir daripada menimbulkan kecemburuan Sulsel hanya dapat lima dan susah dibagi yang lima orang, saya sarankan ke gubernur, lebih baik kita tolak saja. Sulit membagi untuk 24 kabupaten," katanya.
    
Jika Pertamina beralasan bahwa program beasiswanya termasuk menanggung biaya hidup peserta beasiswa mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi tetap tidak sebanding dengan program beasiswa pendidikan doktor Pemprov Sulsel, belum lagi program bantuan program pendidikan sarjana (S1) 1000 orang setiap tahun serta program pendidikan gratis.
    
"Barangkali kebijakan Pertamina di tingkat pusat ini harus ditinjau kembali karena kita jaga namanya yang besar. Saya sarankan ke gubernur, barangkali sementara tidak usah kita terima kalau hanya lima karena bisa menimbulkan kecemburuan antara kabupaten," tambahnya.
    
Koordinator Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Pertamina Region VII Sulawesi Selatan Bambang Supriadi mengatakan, program beasiswa sarjana yang dialokasikan untuk kawasan timur Indonesia total untuk 30 orang.
    
"Untuk Sulsel delapan orang yang akan dibiayai mulai dari proses dari bawah sampai biaya uang saku," ujarnya.
    
Ia mengaku tidak tahu persis total anggaran beasiswa yang disiapkan. Namun, yang pasti pihaknya akan membiayai semua kebutuhan peserta beasiswa sesuai dengan universitas yang dipilihnya.
    
"Karena kebijakan ada semua di tingkat pusat tetap kita coba usulkan lagi, kalau ada tambahan kita jalankan. Ini pertama mungkin berikutnya bisa ditambah," ujarnya.
     
Ia menyatakan untuk lulusan SMA 2011 kalau selesai bisa kembali untuk membangun daerahnya dan pilihannya bisa di Sulsel atau di Jawa seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Diponegoro.(*)
Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved