Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tanggapi Keluhan Petani Lajokka Wajo, Ini Jawaban Dewan

Rehabilitasi saluran sekunder di Desa Lajokka, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo dikeluhkan petani

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/HARDIANSYAH ABDI GUNAWAN
Puluhan petani dari Desa Lajokka, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo mendatangi kantor DPRD Wajo untuk menyampaikan aspirasinya, Selasa (25/6/2019). 

TRIBUN-WAJO.COM, SENGKANG - Rehabilitasi saluran sekunder di Desa Lajokka, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo dikeluhkan petani, Selasa (25/6/2019).

Hal tersebut disampaikan di DPRD Kabupaten Wajo. Menurut masyarakat, rehabilitasi yang mulai dikerjakan pada Mei 2019 tersebut berpotensi membuat sawah kering.

"Kalau saluran itu dibongkar, saat ini saja kita kekurangan air apalagi kalau sudah dibongkar. Tanaman padi kita baru satu bulan, bahkan ada yang baru 2 minggu," kata salah satu petani, Rustam.

Baca: TRIBUNWIKI: Terpilih Kembali, Sudirman Meru Siap Jadi Ketua DPRD Wajo Priode 2019-2024

Baca: 3.000 Jiwa di Sabbangparu Wajo Terancam Tak Nikmati Air Bersih

Baca: 48 Desa dan Kelurahan Masih Terendam Air Banjir di Wajo

Bahkan, Rustam menyebut, proyek rehabilitasi tersebut minim sosialisasi.

"Kami cuma dengar-dengar saja, tidak pernah ada sosialisasi sebelumnya, itu baru ada penguman di masjid kalau minta bayar pajak," katanya.

Penerima aspirasi di DPRD Wajo, Sudirman Meru, meminta Dinas PSDA Kabupaten Wajo agar mengomunikasikan keluhan masyarakat tersebut ke pihak kontraktor, dalam hal ini pihak Balai Besar Sungai Wilayah Pompengan-Jeneberang (BBSWPJ).

"Siapa tahu bisa dikomunikasikan, supaya pihak kontraktor mengerjakan dulu di daerah lain yang tidak lebih mendesak yang masuk dalam wilayah kerja," katanya.

Hal tersebut diambil, mengingat rehabilitasi tersebut mencakup 3 kecamatan, yakni Tamasitolo, Belawa, dan Maniangpajo.

"Kan pengerjaannya teknisnya juga bertahap dari ujung, kalau tidak dikerjakan juga akan berdampak ke kita juga," sambungnya.

Sementara, Junaidi Muhammad, yang juga menerima aspirasi tersebut menekankan, rehabilitasi tersebut tidak boleh membuat petani mengeluarkan biaya lebih, terlebih merugi.

"Kita hindari pengeluaran berlebih dari petani kita dan kalau keluhan masyarakat bilang sosilisasi tidak merata, kita minta kelompok kerjanya supaya mengumumkan di masjid yang berada di area yang dilalui," kata anggota Komisi IV DPRD Wajo tersebut.

Dirinya pun berharap, proyek dengan nilai anggaran 23,4 miliar tersebut diawasi oleh masyarakat.

"Tolong awasi, dan laporkan jika ada penyimpangan sebagaimana kesepakatan awal," katanya.

Selain Sudirman Meru dan Junaidi Muhammad, anggota DPRD Wajo yang juga menerima aspirasi tersebut Agustan Ranreng. Juga, hadir dari pihak Dinas PSDA Kabupaten Wajo dan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan. (TribunWano.com)

Laporan wartawan Tribun Timur @dari_senja

Langganan Berita Pilihan 

tribun-timur.com di Whatsapp 

Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Dapatkan news video terbaru di kanal YouTube Tribun Timur:

Follow juga akun Instagram tribun-timur.com:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved