Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

3.000 Jiwa di Sabbangparu Wajo Terancam Tak Nikmati Air Bersih

Pasca banjir, abrasi di tepi bantaran Sungai Walennae menimbulkan kerusakan. SPAM-IKK terancam roboh.

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Suryana Anas
PDAM Kabupaten Wajo
Kondisi Bangunan Intake Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM-IKK) di Salojampu, Kelurahan Sompe, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo. 

TRIBUN-WAJO.COM, SABBANGPARU - Pasca banjir, abrasi di tepi bantaran Sungai Walennae menimbulkan kerusakan.

Di Salojampu, Kelurahan Sompe, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo Bangunan Intake Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM-IKK) terancam roboh.

Direktur PDAM Wajo, Fachrudin mengungkapkan, telah dua kali melakukan persuratan ke Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang. Pertama di tahun 2014 di masa pemerintahan Andi Burhanuddin Unru dan terakhir pada 25 Maret 2019.

Baca: 48 Desa dan Kelurahan Masih Terendam Air Banjir di Wajo

Baca: Pendatang Baru di DPRD Wajo, Ini Dilakukan Andi Muliyadi Selama Kampanye

Baca: Besok, SMK 2 Wajo Buka Pendaftaran Siswa Baru Jalur Akademik dan Afirmasi

"Kami sudah dua kali melakukan persuratan, perihal permintaan pemeliharaan tebing sungai ke Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, tapi belum ada tindak lanjut," katanya, Senin (24/6/2019).

Dari data yang dihimpun Tribun Timur, SPAM IKK Sabbangparu berkapasitas 10 L/dt ini, secara berkelanjutan mendistribusikan air bersih ke masyarakat dengan jumlah pelanggan sekitar 600 kepala keluarga (KK) atau sekitar sekitar 3.000 Jiwa.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Wajo, Rahman Rahim, meminta pemerintah daerah Kabupaten Wajo mengambil langkah taktis terkait masalah SPAM IKK yang terancam rusak tersebut.

"Perlu secepatnya diselamatkan, karena kalau tebing sungai sampai longsor, bangunan akan ikut jatuh ke sungai akibat abrasi," katanya.

Terlebih, sambung Politisi Partai Demokrat tersebut, bangunan SPAM IKK yang merupakan hibah dari kementerian tersebut, menelan anggaran sekitar 4,5 miliyar lebih.

"Coba bayangkan kalau roboh, bukan cuma menyia-nyiakan anggaran, tapi juga ada ratusan kepala keluaraga yang merasakan dampaknya," katanya. (TribunWajo.com)

Laporan wartawan Tribun Timur @dari_senja

Langganan Berita Pilihan 

tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Subscribe YouTube Tribun Timur

Juga Follow IG resmi Tribun Timur

B

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved