Kerap Rugikan Petani, Pemuda Takalar Ciptakan Alat Pengusir Burung
Warga asal Takalar, Nurhidayat (20), salah satu penemu Automatic Bird Reaplean atau alat pengusir hama burung berbasis otamatis.
Penulis: Darullah | Editor: Ansar
TRIBUNTAKALAR.COM, GALSEL - Warga asal Takalar, Nurhidayat (20), salah satu penemu Automatic Bird Reaplean atau alat pengusir hama burung berbasis otamatis.
Dari hasil penemuan itu, mahasiswa di Universitas Hasanuddin Makassar tersebut meraih penghargaan.
Dia dibiayai untuk melakukan penelitian lebih lanjut dari Tanoto Student Research Award (TSRA) .
Penelitian itu masuk dalam Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Penelitian (PKM-P).
Ingin Bantu Warga Kurang Mampu Samsuddin di Palu ? Begini Caranya
Wali Kota Parepare Bentuk Empat Tim Sidak Kehadiran ASN
Nurhidayat mulai merakit alat pengusir hama berbasis matic, sejak Maret-Mei 2019.
Bahkan sudah dilakukan uji coba di Exvarm Universitas Hasanuddin Makassar, dan hasilnya memuaskan
Kinerja dari alat ini berdaya semprot sejauh dua meter. Ketahanannya minimal pemakaian 15 tahun.
Hal itu diakatakan Nurhidayat, saat cek lokasi uji coba kedua di Desa Tonasa, Kecamatan Sandrobone, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (10/6/2019).
"Uji coba kedua kalinya kami akan lakukan minggu ini, bersama tim," ungkapnya.
Nurhidayat mengatakan, dalam perakitan alat ini tidak dilakukan sendiri, tapi dibantu oleh timnya.
Anggota tim yakni, Muh Yusril Hardiansyah (20) Asal Makassar dan M Arif Fikri Al-Ridho (20) dari Medan.
AFC Cup Main di Pakansari & Renovasi Mattoanging Tak Jelas? Pemilik PSM Niat Bangun Stadion Sendiri
Kodim 1415 Selayar Juga Gelar Halalbihalal
"Kami bertiga merupakam Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Universitas Hasanuddin Makassar," ujar Nurhidayat.
Bahan yang digunakan untuk pengujian kemanjuran penemuan adalah ekstrak buah jengkol, bintaro dan bawang putih.
Bahannya ramah lingkungan dan tidak susah untuk didapatkan.
Ia memilih bahan-bahan itu karena aroma dapat menjadi penangkal burung pipit dan sejenisnya.
