Pasca The Great Return March, ACT Siapkan Program Ramadan di Palestina
Hingga kini, sekitar empat orang remaja gugur, sedangkan lebih dari 300 orang lainnya terluka dalam aksi tersebut.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mengutip Al Jazeera dan BBC, sekitar 40.000 warga Palestina mengikuti peringatan setahun aksi The Great March of Return pada Sabtu (30/3/2019) lalu.
Hingga kini, sekitar empat orang remaja gugur, sedangkan lebih dari 300 orang lainnya terluka dalam aksi tersebut.
Baca: Wawan Mahasiswa Makassar Berani Tampar Kanit Provos saat Demo, Begini Nasibnya Sekarang
Kehadiran Indonesia Humanitarian Center (IHC) Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Gaza merupakan salah satu ikhtiar memberikan aksi nyata untuk warga Gaza, Palestina.
Sebagai salah satu program bantuan kemanusian, IHC bukan sekadar digagas untuk memberikan bantuan fisik semata, tetapi juga meredam kerawanan pangan yang terus meradang di wilayah okupasi Palestina terlebih menjelang bulan Ramadhan.
Selain kehadiran IHC, Andi Noor Faradiba dari Global Humanity Response (GHR) ACT mengatakan, posko medis ACT memberikan pertolongan pertama bagi korban luka selama tiga hari sejak The Great March of Return berlangsung.
Baca: Niat Pindah Kampus, Mahasiswa Kedokteran Unismuh Kena Tipu Rp 178 Juta
Posko medis ACT ini tersebar di empat titik, yakni Gaza Timur, Jabalia Timur, Gaza Tengah, dan RS Al-Shifa.
“Posko beroperasi untuk fokus memberikan pertolongan pertama bagi korban luka. Peserta aksi yang mengalami cedera serius juga diberikan layanan medis lebih lanjut di rumah sakit, maupun kunjungan medis di rumah-rumah mereka,” terang Faradiba dalam rilis yang diterima Tribun Timur, Senin (8/4/2019).
Di sisi lain, Senior Vice President ACT, Syuhelmaidi Syukur menyatakan bahwa eskalasi ketegangan di bumi Palestina terus meningkat dan memanas akhir-akhir ini, bahkan Gaza, kota kecil yang diblokade lebih dari 11 tahun lamanya diprediksi tak layak huni di tahun 2020.
Baca: Viral Foto Presiden Turki Erdogan Salam 2 Jari Khas Prabowo - Sandi Ternyata Hoax, Ini Faktanya
Sejalan hal tersebut, ACT menyiapkan beberapa program unggulan untuk mengatasi kondisi yang ada berupa operasionalisasi IHC dengan mengelola 1000 ton bantuan pangan, pakaian dan obat-obatan, pembangunan 1000 rumah di atas tanah wakaf, pembangunan Warung Wakaf, Lumbung Ternak Wakaf, peningkatan program Dapur Umum Indonesia, penyediaan air bersih, humanity card, layanan medis, dan raga, bantuan lainnya untuk masyarakat Gaza.
Menanggapi kehadiran bantuan dari ACT pun mendapat sambutan hangat warga Palestina. Salah satu Imam Masjid Al Aqsa Syekh Raid Deana menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia yang semakin menguatkan penduduk Palestina di Al-Aqsa.
Baca: Terlibat Prostitusi Online, Tiga SPG Dibebaskan Polrestabes Makassar
“Saudara-saudara saya di ACT, saudara-saudara saya bangsa Indonesia yang mulia, ikatan kalian dengan kami telah menambah kekuatan penduduk Palestina di Masjid Al-Aqsa yang diberkahi,” kata Syekh Raid.
Menjelang bulan suci Ramadhan, berbagai program regular maupun inovatif termasuk melayarkan Kapal Kemanusiaan untuk Palestina telah berhasil dilaksanakan pada tahun lalu.
Namun, dengan memburuknya kondusivitas di Palestina, tahun ini ACT mengalihkan program bantuan Kapal Kemanusiaan Palestina menjadi beberapa induk program yang terbukti efektif dan efisien, serta lebih cepat diimplementasikan.
Baca: Pemkot Parepare Kumpul RT/RW Beri Arahan Ciptakan Pemilu Damai Dan Aman
"Kelengkapan bantuan pun ditingkatkan agar manfaatnya lebih signifikan dan berjangka panjang. Bismillah, dengan memohon kekuatan dan keberkahan Allah SWT, kami mohon doa saudara semua agar ACT bisa terus menunaikan amanah besar ini dengan sebaik-baiknya,” tutup Syuhel. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: