OJK Dorong Perbankan Biaya Ekspor, Zulmi: Sayang Akses Pemasaran Minim
"Dengan adanya direct call bisa pengiriman langsung ke negara tujuan sehingga lebih mudah," ujarnya via pesan WhatsApp, Kamis (7/3/2019).
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun ini mendorong perbankan untuk memberi pembiayaan ekspor di Sulsel.
Menggandeng Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), potensi ekspor akan diidentifikasi untuk dijembatani memperoleh pembiayaan.
Tujuan akhirnya adalah memacu sektor ekspor. Terlebih, program pelayaran langsung ke negara tujuan akan mendukung pembukaan kran pembiayaan ekspor ini.
Baca: OJK Tak Bisa Tindak Pinjol Ilegal, Disarankan Lapor Polisi
Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua, Zulmi menjelaskan, belum semua eksportir dalam kondisi memadai. Sebab, selain akses pemasaran juga fasilitas pembiayaan yang masih relatif minim jika dibandingkan dengan potensi ekspor yang dimiliki Sulsel.
"Dengan adanya direct call bisa pengiriman langsung ke negara tujuan sehingga lebih mudah," ujarnya via pesan WhatsApp, Kamis (7/3/2019).
Rencananya, OJK akan melibatkan bank BUMN dan bank swasta berskala besar atau bank devisa. Semuanya didorong untuk memacu pembiayaan ekspor.
Baca: Lomba Permainan Rakyat Warnai Syukuran 17 Tahun Kabupaten Mamasa
Sementara, Tim Percepatan Akses Keuangan (TPAKD) diminta untuk mengidentifikasi potensi di segmen ekspor mulai hulu hingga hilirnya.
"Jadi TPAKD yang mencari potensi yang siap memperoleh pembiayaan ini. Kita memfasilitasi untuk mempertemukannya dengan perbankan," kata Zulmi.
Sejauh ini, OJK mencatat yang berperan dalam pembiayaan ekspor adalah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia LPEI) dengan kucuran sebesar Rp 2,06 triliun di sepanjang 2018 lalu.
Adapun pembiayaan ekspor di TPAKD menjadi program spesifik yakni program fasilitasi akses kredit sektor produksi berorientasi ekspor.
Baca: Satpol PP Barru Kembali Penertiban, 500 Benner Caleg dan Capres Terpaku Dipohon Dicabut
Akan dimassifkan melalui pendataan pelaku usaha eksportir potensial bekerja sama OPD terkait, asosiasi eksportir.
Kemudian sosialisasi Skim Pembiayaan Ekspor kepada Pelaku Usaha Potensial (LJK Devisa, OPD terkait, Asosiasi Eksportir) yang akan dikoordinasikan oleh Dinas Perdagangan, dan Dinas Perikanan dan Kelautan.
Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Sulselbar, Arief R Pabettingi merespon baik hal tersebut.
Baca: Profil Sudarmono, Anak Petani Parepare Menuju Parlemen
"Pembiayaan sudah ada, kami berharap penerintah memberikan akses untuk pembukaan negara baru tujuan ekspor terutama negara di Timur Tengah dan Afrika," ujarnya via pesan WhatsApp, Kamis (7/3/2019).
Di sisi lain, kata Arief, produk ekspor Sulsel dan Indonesia khususnya mendapat saingan dari negara ASEAN utamanya Vietnam dan Thailand. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: