Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bandingkan Reaksi Ustaz Abdul Somad ( UAS) dan Ustaz Adi Hidayat Saat Jamaah Salam 2 Jari

2 Dai Kondang yang punya pengalaman yang sama Ustaz Abdu Somad ( UAS) dan Ustaz Adi Hidayat.

Editor: Rasni
Tribunnews
Bandingkan Reaksi Ustaz Abdul Soma ( UAS) dan Ustaz Adi Hidayat Saat Jamah Salam 2 Jari 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bandingkan Reaksi Ustaz Abdul Somad ( UAS) dan Ustaz Adi Hidayat Saat Jamaah salam 2 jari

Belakangan heboh soal jamaah salam dua jari di hadapan pemuka agama.

Seperti diketahui salam dua jari identik dengan pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Sandi

2 Dai Kondang yang punya pengalaman yang sama Ustaz Abdu Somad ( UAS) dan Ustaz Adi Hidayat

Saat Ustaz Abdul Somad berceramah di Bagan Batu, Rokan Hilir Riau, 21 Februari 2019 lalu, UAS menyampaikan tak rela masyarakat tercabik-cabik hanya karena Pilpres, Pileg atau Pilkada.

Baca: Danny Pomanto Perpanjang SK 8.337 Pegawai Kontrak Pemkot Makassar

Baca: Oknum PNS dan Sopirnya Tersangka Penganiayaan di Lambanan Mamasa Resmi Ditahan

Baca: 8 Fakta Andi Arief yang Ditangkap Nyabu, Pernah Diculik Kala Orde Baru dan Sindir Prabowo Subianto

"Ingat Pilpres, Pileg 2019 17 April. Abis 17 April selesai. Jangan gara-gara ini silaturahim kita putus," katanya.

 

UAS kemudian mengingatkan jika hal yang utama tetaplah persatuan.

"Masalah beda pilihan, masalah beda partai, persatuan nomor satu," kata UAS.

Dan tiba-tiba sejumlah jamaah berterian 'Capres nomor 2'.

Mendengar hal itu UAS langsung menghentikan ceramahnya sejenak.

"Aku tak cakap begitu," kata UAS.

Baca: 20 Pengacara Kawal Kasus SYL Bareng 15 Camat di Makassar

Baca: Isi Premium Hingga Rp1 juta, Warga Majene Harus Berurusan Hukum

Baca: Ajukan Izin Usaha di Pangkep Kini Sudah Online

UAS kemudian mengingatkan kehadiran Panwaslu dan Bawaslu.

"Pak panwaslu ingat baik-baik saya tidak cerita politik nih. jangan nanti saya pulang dari sini difitnah."

UAS kemudian menegaskan jika NKRI sejak merdeka sudah terbiasa dengan perbedaan-perbedaan pilihan ini.

"Kita sudah terbiasa dengan Pilpres, Pilkada, pileg. Itu bukan cuma 2019, maka jangan terlampau hanyut gara-gara ini," ucapnya.

Berikut videonya:

Sementara itu dalam sebuah ceramaahnya tentang Maulid Nabi, Ustaz Adi Hidayat memberikan dua pilihan ke jamaahnya.

Namun  Ustaz Adi Hidayat terlebih dahulu memberikan pengertian tentang Maulid dengan Maulud.

Ustaz Adi Hidayat menerangkan bahwa pengertian Maulid adalah waktu kelahiran.

Hal ini berbeda dengan pengertian Maulud.

 

"Kalau kita berbicara Maulud berarti kita akan bicarakan tentang sosok yang dilahirkan," terangnya.

Baca: Antisipasi Tiket Pesawat Mahal Saat Away, Suporter PSM Pilih Jalur Makassar-Surabaya

Baca: Usai Diperiksa Penyidik Gakkumdu Bawaslu Sulsel, SYL Bilang Begini

Baca: Gantikan Prof Basir Ciyo, Ini Fokus Pekerjaan Rektor Baru Untad

Adi Hidayat pun memberikan pilihan kepada jammahnya mau membahas maulid atau maulud.

"Sekarang pertanyaannya antum mau bahas tyang mana? Maulid atau maulud?," tanyanya.

Dia pun meminta jammah yang memilih maulid untuk angkat tangan.

 

"Yang pengen satu angkat tangan?," katanya.

Seketika tak ada satupun jamaahnya angkat tangan.

"Yang pilih dua angkata tangan?," tanyanya lagi.

Tanpa komando, seluruh jamaahnya angkat tangan.

Tak sedikit yang mengacungkan salam 2 jari mirip dengan salam 2 jari Prabowo Sandi.

"Dua, dua, dua," teriak jamaahnya.

"Sudah, sudah, sudah," kata Adi Hidayat menenangkan jamaahnya.

"Kita lagi bahas ta'lim nih bukan yang lain,"katanya.

Baca: PD Parkir Terima 25 Unit Terminal Parkir Elektronik, Akan Dipasang di Jalan Ini

Baca: Pengadilan Negeri Pangkajene Menuju Wilayah Bebas korupsi

Baca: Hatta Rahman Curiga Ada Oknum ASN Maros Kerap Manipulasi Kinerja

Namun sekali lagi Adi hidayat bertanya ke jamaahnya, "Satu atau Dua?"

Dan jmaahnya pun kembali berteriak, "dua".

"Sudah, sudah," kata Adi Hidayat lagi.

Ia pun melanjutkan pembahadsan soal Maulud tadi.

Dalam cermaahnya di kesempatan lain, Adi Hidayat menegaskan jika dirinya netral di pilpres.

"Saya ntral insya allah dalam persoal-persoaln politik, walupun setiap orang punya pilihan" tegasnya.

Ia pun meminta jamngan sampai perbedaan itu membuat orang saling mencela dan menjelek-jelekkan.

Dia juga meminta para elite politik untuk menciptakan suasana yang damai dan tentram.

Dia kemudian memberikan pilihan.

"Jadi kalau ada orang bilang satu jangan menghormati, dua saling menghormati, anda pilih yang mana?," tanyanya.

Serentak jamaahnya berteriak, "dua".

"Ya sudah, selesai," tutupnya.

 Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

A

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved