Di Kabupaten Wajo, Keinginan Bercerai Lebih Banyak dari Pihak Perempuan

Laporan wartawan TribunWajo.com, Hardiansyah Abdi Gunawan

TRIBUNWAJO.COM, WAJO - Sepanjang 2018 lalu, sebanyak 3.789 pasang yang melangsungkan pernikahan di Kabupaten Wajo. Namun, angka percaraian di kabupaten yang terkenal sebagai penghasil sutra tersebut mencapai 1.042 kasus.

Belum jelas alasan mengapa angka perceraian di Kabupaten Wajo bisa sampai mencapai angka 30% dari pernikahan. Sebab, Panitera Hukum Pengadilan Agama Klas II B Sengkang, Arifin, enggan membeberkan alasannya.

Baca: Debat Pertama Pilpres 2019, Makna Diamnya Maruf Amin, Benarkah Hanya Strategi?

Baca: Ingin Jadi Prajurit TNI Angkatan Udara? Daftar di diajurit.tni-au.mil.id, Baca Dulu Persyaratannya

Baca: Sidang Kasus Abu Tours, CEO Hamzah Mamba Dikawal Polisi Bersenjata ke Pengadilan

Baca: Inilah Kepala Desa Ditangkap Polisi yang Dibahas Prabowo Subianto pada Debat Pilpres 2019, Faktanya

Baca: Ahmad Dhani Tiba-tiba Posting Foto Dirinya di Balik Jeruji Besi: Ini Mau Loe!

"Kita cuma bisa kasi angkanya, untuk klasifikasi umur, alasan itu harus bersurat dulu sesuai arahan pimpinan," katanya kepada Tribunwajo.com, Jumat (18/01/2019).

Alhasil, Tribunwajo.com hanya mendapatkan angka jumlah perceraian di Kabupaten Wajo. Angka tersebut cenderung meningkat dari data 2017 lalu. Diketahui, pada 2017 lalu, angka perceraian yang diputuskan Pengadilan Agama Sengkang 988 kasus.

Dari statistik tersebut, kebanyak adalah istri yang menggugat cerai suami. Angka gugat cerai pada 2017 lalu mencapai 758 dan meningkat pada 2018 mencapai 825. Sedang, jumlah cerai talak pada 2017 berada di angka 230 dan mengalami penurunan pada 2018 yang cuma 217.

Baca: Link Video Viral Pemuda Mesum di Mojokerto Beredar dan Motif Sebar Adegan Mirip Suami Istri

Baca: Lagi, Hoax Ustadz Arifin Ilham Meninggal Dunia, Alvin Faiz Sampaikan Kabar Terbaru Ayahnya

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami: 

Follow juga akun instagram official Kami: