Ke Selayar dan Pusing Cari Ole-ole? Cobain Terasi Tideruana
Jika anda berkunjung di Kabupaten Kepulauan Selayar, jangan lupa membawa pulang ole-ole khas Selayar. Namanya terasi tideruana.
Penulis: Nurwahidah | Editor: Waode Nurmin
Laporan Wartawan TribunSelayar.com, Nurwahidah
TRIBUNSELAYAR.COM, BENTENG- Jika anda berkunjung di Kabupaten Kepulauan Selayar, jangan lupa membawa pulang ole-ole khas Selayar.
Namanya terasi tideruana.
Terasi tideruana tersebut dibuat oleh kelompok Abbaji Pakmai yang dibentuk pada tahun 2011 di Dusun Dopa, Desa Kahu Kecamatan Bontoharu, Sulawesi Selatan.
Pendamping kelompok Abbaji Pakmai, Nuryati mengatakan bahwa terasinya ini sudah memiiki pelanggan.
Baca: Belawa Wajo Bakal Diguyur Hujan Hari Ini, Bagaimana Kecamatan Lain ?
Baca: Bulukumba-Bantaeng Diprediksi Berawan Sepanjang Hari
Baca: Suhu di Jeneponto Cukup Sejuk Hari Ini, Selamat Beraktivitas!
Baca: UIT Akan Beri Santunan Mahasiswanya yang Tewas Dimassa di Gowa
Baca: Pilrek Unsulbar Ditunda, Muhammad Abdy: Ini Diluar Dugaan
"Dalam sehari kami produksi 25-30 kg tergantung orderan, untuk harga Rp 13 ribu ukuran berat 150 gram," kata Nuryati saat dihubungi Tribunselayar.com, melalui whatsapp, Kamis (20/12/2018).
Cara membuatnya, lanjut Nuryati menggunakan bahan pada umumnya, seperti udan rebon dan garam.
Mesin yang digunakan Grinder, yang merupakan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan dan BLM Pump-P2hp kementrian kelautan dan perikanan.
Adapun penjualan, kata dia, dijual online shop seperti buka lapak, dan medsos.
Reseler tetap tersedia di Posko UKM Jazuda Makassar.
Baca: Berapa Ronde? Jawaban Artis Inneke Koesherawati Saat Ditanya Hakim Soal Bilik Asmara Lapas
Baca: Ada Apa? Perusahaan Sandiaga Uno Dibeli Luhut Binsar Panjaitan Jenderal Loyalis Jokowi
Baca: Berpeluang Starter Lawan Persiter, Hilmansyah: Tergantung Pelatih!
Baca: Disebut Godfather Mafia Sepak Bola Indonesia, Andi Darussalam Siap Buka-bukaan Pengaturan Skor
Baca: Buta Kekuatan Persiter, Pelatih PSM Dapat ‘Bocoran’ dari Zulham Zamrun
Menurutnya, saat ini diperlukan fasilitasi pendampingan agar mereka mampu mendapatkan akses informasi teknologi, modal dan pasar secara mandiri, cepat dan tepat.
Kendala utama sekarang ketersediaan bahan baku dan harga bahan baku yang semakin tinggi oleh penjual lokal.
"Jadi selain memfasilitasi pemasaran, akses modal, saya juga berusaha memfasilitasi mencarikan suplier bahan baku,"ungkapnya.
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com