Inilah 2 Kasus Penyimpangan Dosen IAIN Parepare ke Mahasiswa, Mulai Menghina hingga Menampar
Aksi demonstrasi ini pun dirangkaikan dengan tuntutan kepada rektor untuk mencabut larangan jam malam di dalam kampus.
Penulis: Mulyadi | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE - Perseturuan mahasiswa dan dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare ternyata sudah terjadi beberapa kali.
Terhitung, insiden penyimpangan oknum dosen yang dilakukan kepada mahasiswa setidaknya sudah dua kali terjadi selama kurun waktu 2017-2018.
1. Kasus dugaan penghinaan terhadap mahasiswa pada 2017 lalu.
Pada Bulan Oktober 2017 lalu aksi demonstrasi mahasiswa IAIN (kala itu masih STAIN) menuntut rektor (waktu itu ketua), Achmad Sultra Rustam untuk mundur karena diduga melakukan penghinaan terhadap mahasiswa bernama Burhanuddin, di rumah korban di Wajo.
Baca: TRIBUNWIKI: Bawa Kabupaten Wajo di Level Nasional, Ini Profil Pembina Atlet Pencak Silat Andi Rizal
Baca: Harbolnas 2018, Ketua Persit KCK Selayar: Belanja Online Praktis dan Tidak Banyak Menyita Waktu
"Dalam kunjungannya, Ketua STAIN mengatakan bahwa ternyata kamu buka orang kaya dan beberapa perkataan yang mengoyak hati org tua mahasiswa tersebut,"ungkap Presiden Mahasiswa IAIN (STAIN Parepare), Mufli.
Aksi demonstrasi ini pun dirangkaikan dengan tuntutan kepada rektor untuk mencabut larangan jam malam di dalam kampus.
2. Kasus penamparan yang dilakukan dosen kepada mahasiswa
Insiden penamparan didalam tubuh kampus IAIN Parepare ini dilakukan salah satu dosen, Anwar Saenong kepada mahasiswanya sendiri, Muh Yunus saat sedang memberikan mata kuliah.
Anwar mengakui jika dirinya menampar mahasiswanya tersebut karena emosi selalu dipotong ketika menerangkan materi kuliah."Saya emosi karena pembicaraan saya selalu dipotong," jelasnya.
Baca: VIDEO: Puluhan Mahasiswa Demo Tuntut Oknum Dosen IAIN Parepare yang Aniaya Mahasiswa Dipecat
Baca: VIDEO: Pimpinan IAIN Parepare Janji Tindaklanjuti Kasus Dugaan Penganiayaan Mahasiswa oleh Dosen
Hanya saja, Anwar mengaku dirinya sudah meminta maaf langsung pasca insiden itu dan menyesal atas perbuatannya.
Tetapi karena aksi penamparan tersebut, membuat puluhan mahasiswa IAIN Parepare turun berunjuk rasa didepan Rektorat IAIN menuntut agar dosen bersangkutan diproses dan dipecat.
Korban pun, Muh Yunus mengungkapkan bahwa aksi tersebut untuk memberikan pelajaran karena insiden pemukulan bukan kali pertama yang dialaminya tetapi sebelumnya juga sempat terjadi dan berakhir dengan minta maaf. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: