Gempa di Sulteng
Sempat Terseret Tsunami, Empat Warga Palu Selamat, Kini Dirawat di RS Atmedika Palopo
Orangtuanya juga terseret arus sejauh seratus meter dan berhasil menyelamatkan diri saat ditolong oleh polisi.
Penulis: Hamdan Soeharto | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunPalopo.com, Hamdan Soeharto
TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Empat orang korban bencana gempa dan tsunami Palu dirawat di Rumah Sakit At Medika Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (7/10/2018).
Mereka adalah dua orang tua, anak kecil dan satu balita. Dua pasien menderita patah tulang, luka pada kepala dan kaki. Itu adalah Aspin (52) dan Irsan (54) asal Palu utara.
Salah satu anak korban, Gobin mengatakan, bahwa bapaknya Aspin sempat dirawat di rumah sakit Madani Mamboro selama empat hari, namun karena keadannya tidak membaik keluarga korban memilih mengungsi ke Palopo dan menjalani perawatan medis.
"Waktu kami mengungsi ke gunung, ada informasi bahwa ada pengobatan di rumah sakit Madani Mamboro, kami coba kesana dengan menandu bapak dan paman, namun karena kondisinya tidak membaik dan penanganan seadanya kami memilih mengungsi ke Palopo dan melanjutkan pengobatannya," tuturnya.
Baca: Relawan FTI UMI Abadikan Kawasan Mamboro Palu yang Hancur Diterjang Tsunami, Lalu Bantu 63 KK Korban
Baca: Warga Kecamatan Terpencil Luwu Utara Sumbang Beras Untuk Korban Gempa Sulteng
Gobin menambahkan, orangtuanya juga terseret arus sejauh seratus meter dan berhasil menyelamatkan diri saat ditolong oleh polisi lalu dibawa ke lokasi pengungsian di Palu Utara.
“Makanya Bapak mengalami luka serius pada kaki dan kepalanya,” ujarnya. Pengungsi lainnya, Rezasti Pabarrang, saat mengungsi dalam perjalanan anak balitanya bernama Azel (1) mengalami sakit diare, batuk dan demam tinggi, sementara adiknya Diotayang Pabarran (14) harus dirawat intensif karena luka dalam.
“Di beberapa tempat kami singgah untuk memberikan obat, namun panasnya belum turun, terpaksa kami memilih rumah sakit ini untuk memberikan pertolongan,” katanya.
Rezasti bersama keluarganya sudah kehilangan rumah di desa Jono Oge Kabupaten Sigi Biromaru, akibat dihempas tsunami dan liquifaksi.
Untuk sementara Rezasti akan menumpang di rumah kerabatnya di kabupaten Tana Toraja dan bermaksud melanjutkan perjalanan setelah keadaan mulai membaik.(*)