Warga Keluhkan Sampah Busuk Berserakan di Jalan Poros Kariango Maros
sampah busuk yang digelumuri lalat tersebut menggangu pengendara yang melintas, khususnya motor.
Penulis: Ansar | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Sejumlah sampah busuk berserakan di tepi jalan Poros Kariango atau perbatasan Dusun Bugis -Kandeapi, Desa Tenrigangkae, Kecamatan Mandai, Maros, Senin (17/9/2018).
Padahal di tempat tersebut sudah ada papan bicara yang melarang warga membuang sampah. Hanya saja, sejumlah warga tidak peduli dengan larangan tersebut.
Seorang warga, Fahmi mengatakan, sampah busuk yang digelumuri lalat tersebut menggangu pengendara yang melintas, khususnya motor.
"Jika kita melintas, pasti dilihat itu sampah busuk. Pengendara harus pakai masker, jika tidak pasti akan menghirup udara bercampur bau busuk menyengat," katanya.
Pemilik lahan sudah beberapa kali membersihkan tumpukan sampah tersebut. Namun warga masih saja buang sampah. Pemilik lahan kewalahan menangani warga yang bandel.
Pemerintah belum pernah mencarikan solusi pembuangan sampah tersebut. Padahal, kejadiannya sudah berlangsung lama.
"Kasihan pemilik lahan, hampir setiap pekan bersihkan itu lokasi sampah. Tapi besoknya, ada lagi tumpukan sampah. Belum ada solusi dari pemerintah," katanya.
Tumpukan sampah sudah naik kejalan raya. Warga sekitar sudah dibuat resah dengan kondisi tersebut.
Mirisnya, akibat tumpukan sampah, jembatan yang membatasi Dusun Bugis -Kandeapi sudah tidak terlihat. Jembatan tertimbun tumpukan sampah busuk.
"Ada tempat pembuangan sampah yang disiapkan pemerintah. Tapi jaraknya sekitar satu kilometer dari lokasi. Mungkin itu yang membuat warga malas," katanya.
Warga berharap, pemerintah menyiapkan bak sampah di lokasi tersebut. Hal itu harus dilakukan supaya warga tidak membuang sampah sembarangan lagi.
Petugas kebersihan juga diharap, untuk mengangkut sampah secara rutin sebelum adanya bak.
"Semoga ada bak yang siapkan supaya tidak ada lagi tempat sampah. Jika tidak, maka pemandangan di kampung kami akan terus dihiasi dengan tumpukan sampah," katanya. (*)